Sebenarnya saya tidak pernah ingin untuk menuliskan cerita ini. Terlebih, saat ini ketika sang Singa Terbang untuk kesekian kalinya harus berhadapan dengan bencana dunia penerbangan. Tapi, selalu saja menjadi pertanyaan dalam benak saya meski kejadiannya sudah berlangsung empat tahun lalu.
Adalah penerbangan Medan menuju Jakarta yang harus terlambat selama dua jam sebab kendala teknis. Dua jam berlalu, kami para calon penumpang sekali lagi harus kecewa, sebab penerbangan harus ditunda sampai tiga puluh menit berikutnya. Masih menunggu selama setengah jam, ternyata kembali kami diminta bersabar untuk tiga puluh menit lain. Waktu itu, saya akan melakukan penerbangan bersama beberapa kader partai yang mulai menunjukkan emosinya. Mereka menuntut segala hak yang sudah tertuang dalam peraturan kemenhub saat itu. Sedangkan, pihak Lion Air punya waktu satu jam sebelum akhirnya kami para penumpang benar - benar berhak atas sejumlah uang, penginapan gratis dan penerbangan keesokan harinya. Tampaknya, pihak manajemen tidak mau mengambil resiko akan kerugian yang begitu besar. Jadilah, para penumpang dipersilakan untuk menaiki pesawat setelah hampir tiga jam menunggu, setelah petugas bandara habis dimaki - maki calon penumpang.
Menarik, ketika sampai didalam pesawat seorang bapak mencoba bertanya kepada salah satu awak kabin yang sibuk mempersiapkan penerbangan kami.
"Ini juga kami baru landing pak" kata awak kabin laki - laki itu.
Saya yang mendengar ucapan itu seketika menoleh kebelakang mencoba memperhatikan perbincangan keduanya. Tapi percakapan itu terputus disana, sang awak kabin pamit meninggalkan bapak yang bertanya padanya.
Sudah pukul sebelas malam lebih sekian menit, dan awak kabin yang baru saja mendarat seharusnya beristirahat itu harus ikut dalam penerbangan berikutnya.
"Kami baru diberi tahu kalau disuruh untuk terbang lagi ke Jakarta" kata pria itu sebelum akhirnya benar - benar meninggalkan penumpang yang bertanya.
Saya tidak tahu benar peraturan keselamatan penerbangan. Tapi menurut perhitungan saya, sangat tidak aman untuk terbang kembali dengan pesawat yang baru saja mendarat. Belum lagi kalau ternyata pilot dan co - pilot yang sama yang membawa kami ke tujuan. Mengerikan!
Mengingat kecelakaan yang baru saja terjadi pada pesawat Lion Air ini, saya justru menyarankan untuk maskapai itu istirahat sejenak. Bukan justru banting harga agar "menyembuhkan" nama baik yang terlanjur tercoreng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H