Program terbaru dari kompasiana, K-Rewards memang sangat menarik bagi para penulis aktif di kanal ini. Terlebih sejak bertahun - tahun silam seringkali muncul pertanyaan, "rewards" seperti apa yang akan diterima para kontributor mengingat kompasiana sudah dihiasi berbagai macam iklan. Seolah memberi jawaban atas pertanyaan - pertanyaan tersebut, kompasiana akhirnya menunjukkan kemampuannya untuk "membayar" para penulis.
Namun, syarat yang diminta cukup berat, seluruh artikel dari penulis harus mencapai 5000 (lima ribu) pembaca selama periode yang ditentukan. Upaya Kompasiana ini bukanlah tanpa alasan, juga bukan tanpa kelemahan. Yang paling dikhawatirkan adalah fenomena klikbait yang akan bermunculan disini.
Klikbait adalah istilah bagi konten yang berjudul fantastis namun tanpa isi. Situs video youtube.com sudah terinfeksi virus ini. Selebihnya, beberapa kanal blog lain juga terkena penyakit klikbait yang sebenarnya sangat membahayakan bagi pembaca. Bayangkan saja, ketika pembaca yang bukan member kompasiana, harus disuguhi Judul wah namun tak bermakna. Akhirnya, kompasiana pun akan menjadi seperti yang lain yang isinya lebih banyak sampah daripada isinya.
Kemudian plagiat tulisan juga menjadi perhatian khusus dalam program ini. Demi meraih uang, bukan tidak mungkin pihak - pihak tertentu mencuri artikel dari sumber lain. Hal ini tidaklah sulit dilakukan, sebab banyak artikel dengan kualitas baik tersebar di internet baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
Alasan lain yang menjadi kekhawatiran adalah penyebaran berita palsu, alias hoax. Bangsa kita belakangan ini disibukkan dengan berita berita hoax yang tersebar di jagat maya. Namun, yang menyibukkan kita adalah hoax berhubungan dengan politik. Padahal, hoax selain dunia politik juga menjadi perhatian.
Yang harus diingat adalah, kompasiana berbeda dengan yang lain. Di kompasiana, tersedia kolom terpopuler yang tampaknya di titik beratkan pada jumlah pembaca, komentar juga likes yang didapat. Bayangkan jika ada pihak yang memanfaatkan keadaan ini demi mendapatkan jumlah pembaca.
Dari ketiga kemungkinan tersebut, tampaknya para admin kompasiana disuguhi tugas berat. Karena bagaimanapun, kompasiana harus tetap mempertahankan citra baik yang sudah tumbuh selama bertahun - tahun. Setidaknya, para admin seharusnya butuh waktu lebih banyak untuk memverifikasi sebuah artikel sebelum benar - benar tayang. Lalu, kompasiana juga seharusnya mulai membuka layanan aduan terhadap artikel yang sudah tersaji.
Disamping itu, para kompasianer juga sepatutnya turut aktif dalam membaca situasi yang terjadi. Salah satunya adalah dengan benar - benar memperhatikan artikel yang tayang, dan bila sesuatu terasa tidak benar sebaiknya segera dilaporkan kepada para admin. Kita jelas tidak mau kompasiana dikemudian hari berubah menjadi lahan artikel klikbait, plagiat bahkan hoax.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H