Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jabatan Tersingkat Dunia, Disebut Paskibraka

12 Agustus 2016   10:00 Diperbarui: 12 Agustus 2016   10:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, sekitar bulan April dan Mei, seluruh sekolah menengah di Indonesia disibukkan dengan satu acara seleksi. Setidaknya para pelajar yang punya keinginan untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera (Duplikat) Pusaka, mulai berbenah diri berebut kesempatan ini. Memang tidak semua daerah melakukan seleksi untuk para pelajara yang ingin menjadi Capaska (Kemudian Paskibaraka), hal ini dikarenakan tidak memungkinkan untuk melakukan seleksi, hingga biasanya pemkot/pemkab hanya menunjuk satu sekolah menengah, untuk menugaskan Siswa/Siswinya diacara pengibaran dan penurunan bendera pada tanggal 17 Agustus disetiap tahunnya.

Yang menarik adalah, hampir semua orang selalu menyebut para pelajar ini sebagai anggota Paskibraka. Faktanya, Paskibaraka adalah sebutan yang tersemat tidak lebih dari lima belas menit saja. Seorang kawan pernah berujar, begitu Lagu Indonesia Raya selesai, dan Bendera sampai pada pucuk tiang, maka habislah jabatan Paskibraka itu, untuk kemudian mengemban sebutan yang lebih besar lagi, yaitu Purna Paskibraka Indonesia.

Dalam rentang setelah terpilih hingga detik-detik pengibaran Bendera, putra-putri pelajar ini disebut Capaska (Calon Paskibaraka). Logikanya adalah, mereka tidak bisa disebut sebagai Paskibaraka karena belum bersentuhan langsung dengan Bendera (Duplikat) Pusaka. Dan dalam rentang latihan sampai pada Hari-H, apapun bisa terjadi, dan kemungkinan si pelajar hanya menyandang Capaska seumur hidupnya pun ada.

Untuk menjadi Capaska, syaratnya setidaknya adalah siswa kelas X dan XI, sebab pada Agustus siswa kelas XII sudah bukan pelajar lagi, jadi tidak mungkin dijadikan Paskibraka.

Disamping itu, menurut pengamatan penulis, hingga saat ini hanya ada dua lokasi pengibaran yang menggunakan format asli pasukan paskibraka (format 17 - 8 - 45). Hal ini kembali karena kekurangan SDM. Kedua lokasi tersebut adalah, Istana Merdeka dan kantor Administrasi Jakarta Timur. Selebihnya, di kebanyakan daerah yang digunakan hanya pasukan 8 saja.

Perlu diketahui, bahwa pasukan delapan adalah jantung dari Paskibraka itu sendiri. Disini, kita akan mendapatkan gadis cantik pembawa baki bendera. Gadis inilah yang akan menerima bendera (duplikat) pusaka dari Presiden/Gubernur/Walikota/Bupati. Gadis pembawa baki ini memiliki keistimewaan tersendiri, bahwa sampai kapanpun ia tidak akan pernah berada dibelakang barisan. Hal ini merunut pada apa yang dibawanya (Bendera Merah Putih) yang menurut PP. 40 tahun 1945, tidak diperkenankan dibelakangi oleh barisan. Harap dicatat, bahwa bendera merah putih tidak boleh berada dibelakang barisan, bukan dibelakang pasukan. Sehingga keberadaan pasukan 17 di depan pasukan 8, adalah hal yang dapat dibenarkan.

Di pasukan delapan juga menyimpan tiga (biasanya) pria tangguh, yang akan bertindak sebagai Pembentang, Penopang, dan Pengerek bendera. Berhasil tidaknya satu pasukan tergantung pada ketiga pelajar ini. Tumpuan acara tujuh belas agustusan ada ditangan mereka, sehingga kalau boleh dibilang, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, bahkan Bendera sampai dipucuk tiangpun tidak boleh terlambat sedetik atau terlalu cepat, harus seirama dengan lagu Indonesia Raya.

Ada yang seringkali terlupa jika ada kesalahan pembentangan Bendera, adalah ketika bendera lepas, atau terbalik, seharusnya seluruh komandan barisan, komandan pleton, memberikan aba - aba bagi barisannya untuk balik kanan, membiarkan para pengibar bendera memperbaiki kesalahan yang terjadi. Kemudian setelah itu pembentang mengucapkan "Bendera Siap!" maka posisi barisan kembali seperti semula, untuk kemudian memberi hormat pada bendera.

Jika ternyata tali di tiang bendera terputus, maka para pengibar bendera harus "menyelamatkan" Bendera agar tidak menyentuh tanah. Kemudian membentangkannya (tidak perlu digerek karena tali sudah putus) sampai lagu Indonesia Raya selesai, kemudian bendera dilipat dan dikembalikan pada pembawa baki.

Menjadi Paskibraka itu sebuah kebanggan tersendiri, sebab tidak ada jabatan sesingkat itu diseluruh dunia ini.

Selamat Berjuang Adik - Adik Capaska 2016

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun