Melintas di Malioboro kawasan kota pencuri perhatian di Jogjakarta
Tersentak seorang dengan dua kantong plastik ditangannya
Ternyata, seorang wanita tua yang berharap pembeli untuk dagangannya
Kau mungkin bertanya apa yang sedang dijualnya
Kujawab : hanya air meniral gelas yang mudah kau temukan dimana saja
Salahkah aku yang tidak bisa memahami
Mengapa negri ini begitu mudah menjadi orang susah yang tidak diperduli
Disaat anggota dewan sibuk mempertahankan kursi
Ketika pejabat sibuk berperang opini di televisi
Si ibu tua masih menjual air mineral dengan berjalan kaki
Percayalah...
Dia bukan seorang yang sedang berjuang sendiri
Sabang sampai marauke kini terhiasi orang – orang seperti ibu ini
Melakukan apapun demi sesuap nasi
Yang penting halal, asal tidak mencuri
Sejenak aku berpikir memahami diri
Melihat teman – teman yang juga sama seperti ini
Mengamen di jalanan untuk menambah uang penghidup diri
Karna kiriman orang tua yang semakin tak mencukupi
Aku sedang tidak bicara manusia dan kemanusiaan
Aku hanya ingin mengetuk pemimpin yang mengaku punya perasaan
Setiap hari bangsa ini dalam kesusahan, jangan dibiarkan
Bangsa besar, merawat mengasuh orang kecil dan susah pasti punya kemampuan
Datanglah para pemimpin yang sering muncul ditelevisi
Lihatlah kehidupan kami, jangan sibuk bercitra diri
Kami tidak menuntut lebih dari bapak dan ibu yang kami hormati
Cukup berikan kami hidup yang layak dan boleh merasa kami manusia berarti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H