Mohon tunggu...
Ridwan Harahap
Ridwan Harahap Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis apa yang mau ditulis

Hanya seorang manusia biasa yang suka memandang awan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gempa dan Tsunami, Lebih Jarang Terjadi tapi Mematikan

5 Februari 2019   17:23 Diperbarui: 5 Februari 2019   18:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Jl. Anyer-Sirih, depan Pos Pantau Gunung Api Anak Krakatau, dua malam pasca bencana Tsunami Selat Sunda (dok. pribadi)

Indonesia memang termasuk negeri yang rawan bencana alam. Sepanjang tahun 2018 lalu, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terjadi sebanyak 2.574 kejadian bencana alam di seluruh wilayah Indonesia.

Dari berbagai jenis bencana alam yang terjadi, mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi, angin puting beliung, tsunami, dan lain-lain, ternyata yang paling sering terjadi adalah angin puting beliung sebanyak  804 kejadian atau sekitar 31,2% dari total seluruh bencana yang terjadi.

Korban jiwa dari bencana puting beliung ini ternyata tak terlalu banyak, sekitar 24 orang. Pada urutan kedua ada bencana banjir yang terjadi sebanyak 679 kali (26,3%) dengan korban jiwa yang justru lebih banyak yaitu 119 jiwa.

Bencana alam yang merenggut korban jiwa manusia paling banyak pada tahun 2018 justru adalah bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi 1 kali di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Musibah yang terjadi pada 28 September 2018 tersebut menelan korban jiwa dan hilang sebanyak 3.475 jiwa.

Menyusul kemudian kejadian bencana gempa bumi yang terjadi sebanyak 23 kali (0,8%) dengan korban jiwa sebanyak 572 orang. Yang terbanyak berasal dari gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 5 Agustus 2018 yang merenggut nyawa 562 orang.

Sementara tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 membawa korban jiwa sebanyak 453 orang. Sedangkan untuk kejadian bencana letusan gunung api cukup banyak terjadi yaitu sekitar 58 kali (2,2%), dan sisi positifnya tidak menelan korban jiwa sama sekali.

Bencana gempa bumi dan tsunami menang termasuk kategori bencana alam yang tak bisa diprediksi. Tak seperti letusan gunung berapi, yang sekiranya terpantau akan erupsi maka masyarakat di sekitarnya langsung segera dievakuasi.

Kiranya perlu program mitigasi bencana yang lebih ketat lagi untuk gempa bumi dan tsunami agar tak memakan terlalu banyak korban jiwa jika memang (dan pasti) akan terjadi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun