Mohon tunggu...
Damien Tanujagat
Damien Tanujagat Mohon Tunggu... Copywriter

Saya adalah seorang copywriter profesional yang berdomisili di Surabaya, dengan pengalaman dalam menulis berbagai jenis konten kreatif, mulai dari copy iklan, artikel, hingga materi pemasaran digital. Dengan pemahaman yang mendalam tentang strategi komunikasi dan branding, saya membantu bisnis dan organisasi menyampaikan pesan mereka secara efektif kepada audiens yang tepat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Michael Wenas Memperluas Pustaka Ilmu Gaib dengan Album Soundtrack dan Rilisan yang Akan Datang

17 Februari 2025   14:08 Diperbarui: 17 Februari 2025   14:08 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Michael William Pratama Wenas, S.Kom., yang lebih dikenal sebagai Michael Wenas, telah memberikan kontribusi signifikan bagi dunia okultisme digital dan arsip daring. Sebagai pendiri Coelispices Guild of Alexandria, sebuah perpustakaan daring terhormat yang didedikasikan untuk pengetahuan esoterik, Wenas telah mengukir ceruk untuk dirinya sendiri di persimpangan teknologi dan mistisisme. Platformnya, yang dapat diakses di libalexandria.my.id, berfungsi sebagai gudang harta karun bagi mereka yang menjelajahi seni misterius.

Pada tanggal 14 Februari 2025, Wenas mengambil langkah ambisius melampaui perannya sebagai pengembang web dan arsiparis dengan merilis album soundtrack berjudul "Coelispices Guild of Alexandria: Original Website Album". Album ini tersedia di layanan streaming terkemuka, termasuk Spotify, Amazon Music, YouTube Music, dan Deezer, yang semakin memperluas jangkauan karyanya di luar perpustakaan digital ke ranah musik. Album ini menangkap esensi situs web, dengan komposisi yang memadukan suasana mistis, nada elektronik gelap, dan tema yang terinspirasi oleh ilmu gaib.

Setelah sukses dengan album pertama, Wenas telah mengumumkan perilisan kedua, berjudul "Back of the Library by the Dumpster", yang dijadwalkan pada 26 Februari 2025. Album ini akan menampilkan lagu-lagu yang tidak masuk dalam perilisan awal karena konten lirik yang eksplisit ataupun inkonsistensi sonik. Sementara album pertama berfungsi sebagai pendamping situs web yang lebih halus dan terstruktur, perilisan kedua ini diharapkan akan menunjukkan pandangan yang mentah dan tanpa filter terhadap pikiran artistik Wenas.

Di luar karier bermusiknya, Michael Wenas dikenal luas atas karyanya sebagai pengembang web untuk berbagai organisasi progresif. Kontribusinya pada platform seperti Coalition for Sexual and Bodily Rights in Muslim Societies dan GAYa Nusantara, organisasi pelopor LGBTQ+ di Indonesia, menyoroti komitmennya untuk mengadvokasi komunitas terpinggirkan melalui teknologi. Dengan memadukan keahliannya dalam pengembangan web dengan hasratnya terhadap esoterisme dan musik, Wenas menonjol sebagai sosok unik dalam aktivisme digital dan komunitas okultisme.

Bagi mereka yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang proyek musiknya dan rilis mendatang, Wenas telah menyediakan informasi tambahan di situs media khusus miliknya, yang dapat diakses di media.libalexandria.my.id.

Persimpangan Esoterisme dan Musik

Situs web Coelispices Guild of Alexandria berfungsi sebagai jembatan antara karya arsip digital dan pencarian pengetahuan mistis. Musik Wenas melengkapi visi ini, bertindak sebagai representasi sonik dari tema-tema gaib yang merasuki perpustakaan. Album pertama, "Coelispices Guild of Alexandria: Original Website Album", berakar kuat pada etos repositori digital, dengan elemen instrumental dan lirik yang dirancang untuk membenamkan pendengar dalam dunia misterius Guild.


"Back of the Library by the Dumpster" yang akan datang mengambil pendekatan yang berbeda. Tidak seperti pendahulunya, yang mempertahankan pengalaman pendengaran yang kohesif, koleksi ini condong ke hal-hal yang eksperimental dan kontroversial. Baik penggemar maupun pendatang baru dapat mengharapkan suara yang lebih tajam dan lebih provokatif yang menantang norma-norma konvensional---mencerminkan sifat perpustakaan itu sendiri, yang menampung berbagai teks yang mengeksplorasi pinggiran nalar mainstream.

Aktivisme Digital Melalui Pengembangan Web

Meskipun karya kreatif Wenas dalam bidang musik dan ilmu gaib patut dicatat, kontribusinya sebagai pengembang web tetap sama pentingnya. Karyanya dengan organisasi yang mengadvokasi hak-hak LGBTQ+ dan otonomi tubuh dalam masyarakat Muslim telah menempatkannya sebagai tokoh kunci dalam aktivisme digital. Keahlian teknisnya memastikan bahwa platform ini tetap dapat diakses, aman, dan informatif, sehingga memungkinkan arus informasi penting yang bebas di wilayah-wilayah yang topik-topik tersebut sering kali dibatasi.


Kemampuannya untuk menyeimbangkan ranah artistik dan teknis menjadikannya seorang inovator yang memiliki banyak sisi. Baik melalui pengarsipan esoteris, produksi musik, atau pengembangan web untuk tujuan sosial, Wenas terus mendorong batasan dan mendefinisikan ulang apa artinya menjadi kreator di era digital.

Melihat ke masa depan

Dengan "Back of the Library by the Dumpster" yang akan dirilis pada tanggal 26 Februari 2025, para penggemar karya Wenas---baik di dunia perpustakaan digital maupun dunia musik---sangat menantikan perilisan baru tersebut. Mereka yang menghargai interaksi antara mistisisme, aktivisme, dan budaya digital akan menganggap karyanya menarik dan menantang batas.
Untuk berita terbaru tentang musiknya dan proyek lainnya, kunjungi media.libalexandria.my.id dan benamkan diri Anda dalam semesta Coelispices Guild of Alexandria yang terus berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun