Sore hari tiba dan dimulai dengan kegiatan pengajian. Selama pengajian, para siswa Katolik dengan tenang mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh para santri. Syair- syair yang dibunyikan para santri sungguh merdu. Meski awalnya terlihat sedikit canggung, suasana mulai cair ketika mereka diajak berdiskusi tentang nilai-nilai yang diajarkan dalam pengajian tersebut.
Diskusi ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga kesempatan untuk saling bertukar pandangan tentang spiritualitas dari perspektif yang berbeda. Mereka pun diajak berdiskusi dengan para santri dengan mengambil tema "Kebaikan". Di situ pun, segala perbatasan buyar dan akhirnya dapat dilihat dengan jelas bahwa agama tidak membedakan kita karena kita tetap rakyat Indonesia!
Di hari kedua, para siswa Kolese Kanisius mendapat pengalaman unik yaitu bergabung di kelas bersama siswa kelas 12 SMA Darul Falah. Duduk berdampingan, mereka mengikuti pelajaran seperti Fisika dan Kimia.
Momen ini menjadi waktu yang berharga untuk berbagi pengalaman belajar, bertukar cerita tentang kehidupan sekolah, dan bahkan saling membantu saat mengerjakan tugas kelompok. Beberapa siswa pesantren merasa kagum dengan cara berpikir teman-teman Kanisius mereka, sementara siswa Kolese Kanisius belajar menghargai kedisiplinan dan kesopanan para santri.
Damai dan Asri
Pesantren Darul Falah adalah tempat yang sederhana namun penuh keindahan dan suasana yang asri dan tenang. Sekolah dan tempat tinggal yang dikelilingi hawa yang indah sungguh mendukung suasana untuk belajar.
Di ruang kelas, suasana belajar terasa begitu tenang, diisi dengan papan tulis sederhana dan deretan meja dan bahkan televisi yang digunakan untuk menayangkan video oleh guru. Suasana kelas tidak terasa jauh berbeda dari suasana yang dirasakan oleh siswa Kanisius.
Saat pengajian, suasana berubah menjadi lebih hening. Suara syair menciptakan suasana damai yang menyentuh hati para siswa Kanisius.
Di dapur, aroma masakan seperti nangka dan tempe goreng semerbak, memancing selera. Para santri dan siswa Katolik makan bersama, sambil berbagi cerita ringan yang mencairkan suasana. Tawa tawa terdengar saat mereka berbicara tentang hal-hal sederhana, seperti kebiasaan sehari hari yang sangat berbeda.
Ilmu Mendalam
Pengalaman ekskursi ini memberikan ilmu baru kepada seluruh peserta mulai dari siswa Kolese Kanisius hingga para santri. Ekskursi menjadi pelajaran bahwa walaupun memiliki kepercayaan yang berbeda, kita tetap satu bangsa. Kita harus menerapkan toleransi karena pada dasarnya kita sama sama manusia.