"Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Itu hanya dapat diraih melalui pemahaman."
--- Albert Einstein
Keharmonisan yang Indah
Toleransi bukanlah sekadar kata yang diucapkan, namun merupakan penghargaan terhadap keberagaman. Kehidupan masyarakat di Indonesia yang beragam adalah sesuatu yang seharusnya dirayakan, bukan menjadi alasan perpecahan. Tetapi, masih banyak oknum dan  prasangka buruk yang membatasi interaksi antar kelompok dan agama.Â
Ketidaktahuan sering menjadi akar munculnya kecurigaan terhadap orang yang berbeda keyakinan atau latar belakang. Untuk mengatasi hal ini, pendidikan dan perjumpaan langsung antara kelompok dan agama yang berbeda menjadi solusi yang tak tergantikan.
Program seperti ekskursi lintas agama menjadi contoh nyata upaya membangun toleransi sejak dini. Melalui kegiatan ini, siswa dari berbagai latar belakang agama diajak untuk hidup bersama, berinteraksi, dan belajar memahami nilai-nilai yang dianut oleh kelompok lain.Â
Ekskursi ke Pondok Pesantren Darul Falah oleh siswa Kolese Kanisius, misalnya, menciptakan ruang dialog antaragama yang membangun pemahaman dan persahabatan. Dengan mengalami kehidupan pesantren secara langsung, para siswa tidak hanya belajar tentang agama Muslim sebagai teori, tetapi juga melihat bagaimana nilai-nilai agama tersebut diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari para santri.
Toleransi Pilar Kehidupan
Matahari yang terik menyambut kedatangan para siswa Kolese Kanisius. Hari pertama ekskursi pun tiba dan kami dipenuhi dengan antusiasme. Para siswa Kolese Kanisius tiba di Pondok Pesantren Darul Falah untuk mengikuti kegiatan live-in selama 3 hari kedepan. Sambutan yang ramah oleh para santri dan para pengurus pesantren (Kyai dan Ustad) memberi kami kesan yang sangat baik.Â
Senyum lebar terpancar dari wajah para santri yang terlihat bersemangat menyambut tamu hingga hinggap pada balkon sekolah untuk menyambut kami. Setelah perkenalan singkat, para siswa pun di arahkan menuju tempat istirahat untuk beristirahat sejenak.