HASIL PISA 2022 DAN BUDAYA LITERASI , Â ENTREPRENEURSHIP
 MENYIAPKAN  ANAK-ANAK INDONESIA EMAS 2045
Oleh : Damianus Kusviantono, Guru SMP Santo Carolus, Surabaya
Surabaya, 28 Desember 2023
Pada tahun 2045 yang akan datang, Indonesia akan mencapai usia kemerdekaan yang ke 100 tahun.  Pada tahun tersebut, Indonesia memasuki tahun Indonesia Emas 2045. Bukan tanpa alasan hal itu digaungkan sebagai sesuatu yang "Wow gitu loh alias luar biasa" dan itu normal karena  suatu perjalanan hidup berbangsa dan bernegara tentunya memiliki mimpi besar yang ingin  diraihnya.
Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan.  ada pertanyaan yang perlu dijawab yaitu  seberapa besar kualitas anak-anak Indonesia khususnya kompetensinya jika diukur dari Programme for International Student Assessment (PISA) ?. PISA 2022 yang diikuti oleh  anak-anak Indonesia bertujuan untuk mengukur  kemampuan membaca, matematika, Sains dari 81 Negara.  Hasil PISA untuk Indonesia tahun 2022 sebagai berikut : Literasi Membaca dengan skor 359 peringkat 71 dari 81, literasi Matematika  dengan skor 366 peringkat ke 70 dari 81 negara dan literasi Sains dengan skor 366 dengan peringkat 67 dari 81 negara.Â
Secara Peringakat hasil PISA Indonesia dibandingkan tahun 2018 ada kenaikan 5 -6 , tetapi secara perolehan skor mengalami penurunan. Memang Indonesia harus terus berupaya untuk menaikkan peringkat dan skor dalam assasmen PISA di tahun 2025. Posisi Indonesia untuk sementara ini masih menduduki peringkat 10 dari bawah. Tidak ada yang mustahil untuk mengubah keadaan, sekali lagi asal kita mau dan terus berbenah untuk memfasilitasi anak-anak Indonesia yang merupakan generasi emas di tahun 2045. (sumber https:// www.oecd.org/publication/pisa/2022-result).
Di tahun 2025 PISA akan menambahkan domain yang di assesmen  Literasi Digital dalam proses pembelajaran. Nah hal ini perlu ibu dan bapak Guru menyiapkan  anak-anak Indonesia di usia 15 tahun atau Jenjang SMP dan SMA (kelas X) untuk merespon assemen PISA di tahun 2025 yang akan datang. Penulis optimis bahwa anak-anak Indonesia juga memiliki kemampuan bersaing dalam pembelajaran digital diantara  negara-negara lain asal mereka disiapkan dan dibiasakan untuk mengasah kecakapan literasi digital sesuai ketetuan PISA di tahun 2025, Menyikapi hal demikian Kemendikbudristek, 2017 melalui Gerakan Literasi Nasional (LGN) mendorong agar pelajar Indonesia memiliki kecakapan dalam menggunakan media digital secara beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi,
Di sisi lain, seperti diprediksikan bahwa di tahun 2030 Indonesia pada  puncak demografi,  akankah  Indonesia menjadi kekuatan yang mendongkrak Indonesia sebagai negara maju atau sebaliknya menjadi sampah demografi karena gagal mengelola Sumber Daya Manusia Indonesia dan akibat lemahnya Rencanaan Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN 2025-2045).Â
Rencana Pembagunan Jangka Panjang merupakan penentu keberhasilan dalam mewujudkan Indonesia Emas, tahun 2045. Orang bijak berkata orang yang hidup tanpa rencana adalah mereka sedang merencanakan kegagalan dalam hidupnya. Maka pentinglah  sinergi diantara  stakeholder yang terkait  baik dari Pemerintah dan respon positif dari seluruh rakyat Indonesia agar dapat menggapai mimpi besar bangsa Indonesia sebagai bangsa dengan predikat "Bangsa maju".  Untuk menjawab pertanyaan tersebut pertanyaan ke dalam diri sendiri  adalah apakah sebagai rakyat Indonesia kita punya nyali, tekad, berani kerja keras, kerja cerdas, dan berani melakukan lompatan-lompatan jauh dan  mindset yang terbuka untuk mewujudkan Indonesia di tahun emasnya 2045 ?. Hal senada juga pernah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam sambutannya pada peluncuran Indonesia emas 2045.
Guna mewujudkan mimpi besar bangsa Indonesia untuk menjadi negara dengan predikat "Negara Maju" maka dalam konteks Pendidikan dan pembelajaran stidaknya ada 3 yang harus dilakukan yaitu Pertama, Menumbuhkan budaya riset di kelas-kelas melalui penerapan pembelajaran berbasis riset. Peran serta terhadap Lomba Penelitian yang diikuti sekolah-sekolah baik di ajang nasional maupun Internasional mulai dari jenjang SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi merupakan lompatan besar  dalam mewujudkan kualitas pembelajaran yang unggul di sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi di tanah air. Menyikapi hal demikian  guru seyogyanya menanggapi dengan cepat, adapatif dan memiliki ketrampilan tranformatif untuk mendorong siswa dan siswinya agar memiliki budaya riset. Dengan penerapan model pembelajaran berbasis riset akan mendorong siswa-siswi berpikir kritis, rasional, inovatif dan juga berwawasan kebangsaan. Pembelajaran di kelas tidak lagi didominasi oleh guru dengan ceramah lagi  melainkan sudah beralih ke student centered learning. Â