“Time is too slow for those who wait, too swift for those who fear, too long for those who grieve, and too short for those who rejoice, but for those wholove time is eternity.”
Dunia kini bergerak begitu cepat. Manusia seakan dikejar oleh waktu. Hal konkret yang misalnya, mengerjakan tugas dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Segala sesuatunya dikerjakan selama semalam suntuk. Atau ketika sedang dalam masa ujian, mengerjakan proyek yang dikejar deadline, dan lain sebagainya. Kita merasakan waktu terasa amat singkat.
Waktu adalah sebuah pemberian dari Dia yang menciptakan kita. Waktu tidak dapat di mundurkan untuk kembali ke masa lalu, waktu tidak dapat dimajukan ke masa depan. Manusia tidak dapat menghentikannya, manusia hanya mampu menjalani hidup bersama sang waktu. Tak jarang karena hanya menatap, memikirkan sang waktu, manusia terjebak di dalamnya. Dan hanya ada kesia-siaan dalam kehidupan.
Kadang kita melihat waktu hanya sebagai sebuah kronologi belaka, yang berjalan begitu saja. Ada juga yang melihat waktu itu berkualitas. Mereka mengisi waktu tidak hanya untuk diri sendiri. Tetapi juga untuk orang lain. Mereka mengisi waktu secara berkualitas.
Ada dua jenis waktu yaitu Kronos dan Kairos. Kronosadalah waktu yang dapat diukur dengan jam, hari, tanggal, bulan, tahun dan sebagainya; baik sebagai waktu jangka pendek seperti sekejap mata maupun jangka panjang seperti puluhan tahun.Kronosdapat juga dimengerti sebagai deretan peristiwa dan kemungkinan yang terjadi dalam hidup manusia. Oleh sebab itulah kita sering mendengar kata kronologi.Kairosadalah waktu dalam arti waktu yang diberikan oleh Dia sang Pencipta dan yang di dalamnya terdapat kesempatan bagi kita untuk bertindak penuh kasih atau melakukan sesuatu yang penting atau bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama.Kairosjuga dapat menunjuk tindakan untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia.
Dalam keterbatasan yang kita miliki, apakah kita bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang terdekat kita (keluarga, teman, sahabat). Apakah dalam kesibukan kita masih mampu untuk peka pada mereka yang, miskin, lemah, tersingkirkan. Waktu kairos menuntut kita untuk keluar dari diri (beyond the border). Dengan demikian kita akan menemukan kebahagiaan. Kita bisa melihat dunia ke ‘luar’. Dan betapa indahnya semua yang kita alami dan rasakan dalam menjalani kehidupan.
Kadang kita kurang menyadari berapa banyak waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas, pekerjaan, atau proyek-proyek dalam hidup kita. Waktu mengejar manusia. Waktu tanpa disadari menjadi ‘penjara’ dan batas bagi kehidupan. Hal yang menjadi pertanyaan mendasar adalah: apakah waktu yang kita gunakan itu berkualitas? Bisa memberikan manfaat bagi banyak orang? Untuk apa sajakah waktu yang kita gunakan? Terkadang karena orang tidak memperhatikan waktu, dirinya tidak sadar telah menajdi tua, banyak hal yang tidak dapat dia lihat, karena ‘terpenjara’ dalam tugas dan pekerjaannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI