toko atau kafe mereka, sehingga akan menarik atensi masyarakat untuk berfoto, bahkan mengunggahnya di media sosial.
Melihat tren desain estetik akhir-akhir ini, berbagai interior ruang, mulai dari residensial hingga ruang publik berlomba-lomba untuk menampilkan desain secantik mungkin. Apalagi dengan ramainya promosi melalui media sosial, para pemilik usaha semakin gencar untuk menyajikan desain yang eye-catching padaNamun dengan banyaknya desain estetik yang saat ini ramai, apakah sebenarnya desain yang ditampilkan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna ruang? Ataukah semata-mata hanya untuk keperluan estetika visual, sehingga identitas ruang komersial kurang termanifestasi dalam desain yang disajikan?
Nah, hal inilah yang mendasari pentingnya Human Centered Design dalam perancangan desain interior. Untuk mengenal lebih jauh tentang pendekatan Human Centered Design pada ruang komersial khususnya toko, yuk kita simak beberapa penjelasan di bawah ini!
Definisi
Human Centered Design adalah pendekatan atau konsep dalam desain yang berfokus pada manusia atau pengguna (IDEO). Banyak bidang yang bisa memanfaatkan pendekatan ini, contohnya media digital, aplikasi, arsitektur, sampai desain interior. Dalam konteks desain interior, Human Centered Design berarti konsep dengan desain elemen ruang yang berpusat pada manusia. Dengan kata lain, desain yang dirancang disesuaikan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia di dalamnya sebagai pengguna ruang, sehingga manusia menjadi entitas paling penting dalam pendekatan ini.
4 Prinsip Human Centered Design
Dilansir dari IDEO, ada 4 prinsip Human Centered Design yang harus kamu perhatikan, yaitu:
- People Centered
Human Centered Design selalu mengutamakan manusia, karena tujuan dari desain yang dirancang yaitu untuk membantu manusia menyelesaikan permasalahan/kebutuhan mereka.
- Solve the Right Problem
Memahami akar masalah supaya dapat menemukan solusi yang tepat.
- Everything is a System
Dalam Human Centered Design, semua hal di dalamnya adalah sebuah sistem yang saling berhubungan. Jadi nggak bisa, tuh, semuanya dipikirkan sendiri-sendiri.
- Small & Simple Interventions
Saat mencari solusi, jangan dilakukan dengan tergesa-gesa. Pikirkan ide dengan perlahan dimulai dari yang kecil. Uji prototype, dan lakukan hal tersebut secara berulang sampai akhirnya menjadi ide besar yang dapat menyelesaikan permasalahan.
Metode yang Terpenting dalam Perancangan Desain Interior: Gunakan Empati!
Dalam perancangan interior dengan Human Centered Design, empati merupakan salah satu metode yang paling diutamakan. Dengan empati, desainer tidak semata-mata hanya menjadi pihak luar saja, namun juga eksis untuk ikut merasakan pengalaman menjadi pengguna ruang. Dengan demikian, desainer mendapatkan perspektif dari sudut pandang lain, sehingga mereka bisa menggali permasalahan lebih dalam, dan akhirnya menemukan solusi desain yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pengguna ruang.
Lalu, bagaimana sih bentuk dari empati tersebut? Pertama, desainer harus tahu data dan informasi mengenai ruang yang dirancang, termasuk target pasar, brand image, pola aktivitas pengguna baik staff maupun pengunjung, produk yang ditawarkan, dan sebagainya. Setelah mengetahui segala informasi yang dibutuhkan, desainer diharapkan dapat membawa emosi serta perasaan dalam proses memahami kebutuhan klien, sehingga desain yang dirancang dapat memberikan solusi dari akar permasalahan yang ada. Emosi dan perasaan inilah yang harus dimunculkan para desainer dalam proses berempati dengan manusia dan lingkungannya, sejalan dengan aspek fisik yang dibutuhkan (Wasista, 2021).
Contoh Penerapan Human Centered Design dalam Desain Toko
- Pemilihan dan Penataan Elemen Interior yang Sesuai dengan Brand Image Produk
Penataan layout toko dengan pendekatan Human Centered Design memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dengan produk dan menyajikan alur display yang efisien. Selain itu, pemilihan material, warna, tekstur, bau, dan penataan pencahayaan disesuaikan dengan brand image yang ingin ditampilkan, sehingga dapat memberikan experience yang berkesan pada pengunjung. Display produk sebagai elemen utama juga harus dapat menonjolkan produk yang disajikan, serta proporsi tampilan yang sesuai dengan kategori produk.
- Penggunaan Signage atau Wayfinding
Penggunaan signage atau wayfinding pada toko akan mempermudah pengunjung di dalamnya, sehingga mereka tidak perlu menghabiskan waktu untuk berputar-putar saat mencari produk yang diinginkan. Signage atau wayfinding juga dapat didesain sesuai dengan style yang merefleksikan brand image produk, misalnya produk high-end menggunakan desain yang mewah dan elegan, atau produk untuk anak-anak menggunakan desain yang cerah dan berwarna-warni.
- Menggunakan Teknologi yang Mempermudah Aktivitas Toko