Mohon tunggu...
Dameria Pasaribu
Dameria Pasaribu Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Penikmat "lukisan Tuhan"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Prioritas

15 Oktober 2017   01:09 Diperbarui: 15 Oktober 2017   01:14 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://keithcraft.elevatecommunity.org/wp-content/uploads/sites/3/2015/07/shutterstock_240767059-1080x675.jpg

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "prioritas" berarti yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Kata ini memiliki pengertian yang sederhana dan tegas. Tapi kenyataannya kata ini menjadi sebuah bagian dari pertanyaan yang sulit dijawab. Sebagai contoh yaitu "Apa yang menjadi prioritas hidupmu saat ini?", "Lebih prioritas mana, pekerjaan atau keluarga?", dan lain-lain. Ada sebagian orang mungkin sudah menentukan daftar prioritas, namun ada sebagian orang yang masih mempertanyakan prioritasnya. 

Saat ini saya menjalankan tiga peran dalam kehidupan sehari-hari, yaitu seorang anak, seorang mahasiswi, dan seorang pekerja. Ketiga peran ini dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu keluarga, pendidikan dan pekerjaan. Ketiga-tiganya saling berhubungan. Bila saya tidak bekerja, maka saya tidak bisa membayar uang kuliah. Bila saya tidak membayar uang kuliah, saya tidak bisa mewujudkan cita-cita orang tua saya. Berdasarkan kaitan antar kalimat, dapat disimpulkan saya memiliki urutan prioritas sebagai berikut : keluarga, pendidikan dan pekerjaan. Namun pada kenyataannya, saya masih mempertanyakan prioritas hidup saya saat ini untuk posisi kedua dan ketiga. Posisi pertama sudah jelas untuk keluarga saya. Bagaimana dengan yang kedua dan ketiga?

Bila saya menempatkan pendidikan di posisi kedua dan pekerjaan di posisi ketiga (saat ini sedang terjadi dalam hidup saya), maka di sela-sela pekerjaan saya gunakan untuk mencuri waktu mengerjakan tugas kuliah setiap harinya dan sebagian pekerjaan saya terbengkalai dan berkualitas bagus. Sebaliknya, bila saya menempatkan pekerjaan di posisi kedua dan pendidikan di posisi ketiga, maka bisa dipastikan saya akan 'molor' menyelesaikan pendidikan saya tepat waktu dan biaya pendidikan bertambah.

Solusi yang saya terapkan saat ini untuk memecahkan permasalahan prioritas hidup saat ini diambil dari sebuah blog yang memiliki artikel berjudul "Live a Life You Love: 5 Steps to Set Your Priorities Straight" (1). Langkah-langkah yang terpenting yaitu menyediakan waktu untuk berpikir tenang dan rileks. Suasana hati dan ruangan harus dipenuhi dengan ketenangan dan kedamaian. Sisakan waktu 1 jam di penghujung akhir pekan untuk melakukan hal ini. Ajukan pertanyaan-pertanyaan dasar kepada hati dan pikiran.

1. Kamu ingin menjalani hidup yang seperti apa?

2. Apakah kamu ingin hidup sehat dan bugar?

3. Apakah kamu lebih suka bercengkerama dengan keluarga?

4. Apa saja hal yang terpenting dalam hidupmu? Tuliskan hal-hal yang membuatmu bangga dalam 10 tahun ke depan? 

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan langkah pertama dalam artikel tersebut. Masih ada empat langkah lain yang harus dilakukan. Menurut pandangan saya, lebih baik langkah pertama ini dilakukan setiap akhir pekan selama 1 bulan untuk benar-benar mengetahui urutan kategori prioritas hidup. Selamat mencoba!

Sumber artikel :

1. https://tinybuddha.com/blog/live-a-life-you-love-5-steps-to-set-your-priorities-straight/ (diakses tgl 14 Oktober 2017 23:54)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun