Siang itu, jam dinding menunjukkan pukul 14.50, artinya tidak lama lagi pelajaran akan selesai dan kelas akan pulang. Akupun melihat ibu guru mata pelajaran Kewarganegaraan telah mengemaskan peralatan belajarnya dari atas meja ke dalam tas.
   Â
Setelah semuanya telah siap untuk pulang,keadaan kelas begitu senyap dan diam, karena tau guru kewarganegaraan ini sangat tidak suka sekali kelas yang gaduh. Bahkan saking heningnya, suara motor dan kendaraan lain dijalan yang berjarak lebih dari 100 meter dari sekolahku terdengar Tiba-tiba Ibu guru memecah keheningan dengan mengajukan pertanyaan kepada kami.
 "Anak-anak sebelum pulang ibu ingin bertanya kepada kalian semua, menurut kalian, apakah sesuatu yang penting dalam sebuah negara?" kata Ibu Guru dengan tangannya memangku dagunya.
 Kemudian Edgar, kawan yang duduk sebelahku menjawab sambil mengangkat tangannya
 "Pemerintah, bu.." jawabnya.
"Ada lagi yang lain?" sambung bu guru..
Akupun memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan tersebut.
 "Pengakuan dari negara lain, bu.." jawabku.
"Jawaban kalian itu semua tidak salah, semuanya benar. Tapi, di balik itu semua ada sesuatu yang harus dimiliki sebuah negara" pungkas Ibu guru..
 Kami serentak kebingungan lalu bertanya kepadanya.
 "Lalu jawabannya apa, Bu?" tanya kami dengan penuh penasaran
 "Sesuatu itu adalah budi pekerti dan kepribadian yang baik setiap warga negara di dalamnya" jawab Ibu guru
Â
Dia menjelaskan bahwa negara yang maju adalat negara yang memiliki budi pekerti yang baik yang ada pada setiap insan warga negaranya. Warga yang bisa menghargai satu sama lain dan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H