Mohon tunggu...
Dame SantyAnastasya Manurung
Dame SantyAnastasya Manurung Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to My Zone

Ecclesiastes 3:11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Diagram Grayer Pembelajaran Berdiferensiasi

8 Februari 2022   21:20 Diperbarui: 8 Februari 2022   21:29 7018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diagram Frayer adalah pengatur grafis untuk membantu membangun pemahaman atas kosakata atau terminologi tertentu. Teknik ini menuntut seseorang untuk mendefinisikan kosakata atau terminologi yang menjadi target dan menerapkan pemahamannya dengan mengidentifikasi apa yang merupakan contoh dan bukan contoh, memberi ciri, dan/atau mendeskripsikan arti kata tersebut. 

Informasi ini ditempatkan pada bagan yang dibagi menjadi empat bagian untuk memberikan representasi visual. Diagram ini dinamakan sebagai diagram Frayer karena dikembangkan pertama kali oleh Dorothy Frayer, seorang educational psychologist. 

Berikut adalah diagram frayer pembelajaran berdiferensiasi yang saya buat:

DEFINISI:

  • Usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu.
  • Pembelajaran yang berfokus pada kesiapan belajar, minat dan profil belajar peserta didik.

CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK:

  • Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
  • Merespon kebutuhan belajar muridnya
  • Menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi
  • Manajemen kelas yang efektif.
  • Penilaian berkelanjutan

CONTOH:

  • Membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;
  • Menggunakan berbagai penilaian penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam level yang  sesuai;
  • Melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid;
  • Mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui efektivitas pembelajaran mereka; dll

BUKAN CONTOH:

  • Penyamarataan kesiapan belajar, minat dan profil belajar semua peserta didik.
  • Mengelompokkan peserta didik yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang.
  • Memperbanyak jumlah soal untuk peserta didik yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain.
  • Proses pembelajaran yang semrawut (chaotic).
  • Membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun