Oleh
Damasus Loni
- Media audio visual adalah berbagai macam media yang mengandung suara yang bisa didengar serta mengandung gambar yang bisa dilihat, contohnya yaitu slide suara, berbagai ukuran film, rekaman video dan lainnya. Media ini dianggap lebih menarik dan lebih baik karena mengandung kedua komponen media yang pertama dan kedua (Sanjaya, 2010). Penerapan media audio visual pada pembelajaran dinilai sangat optimal karena dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa serta dapat memperjelas materi yang disampaikan.
Pembelajaran di sekolah pada dasarnya disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Hal ini dilandasi oleh tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa yang masih pada taraf operasional konkret. Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir konkret dalam memahami sesuatu sebagaimana kenyataannya (Kurnia, 2008:3-7). Artinya pada periode ini siswa akan lebih mudah belajar bila menggunakan bahan-bahan pembelajaran yang konkret.
Pada tingkat perkembangan ini dikehendaki model pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan benda-benda nyata. Oleh sebab itu bahan pembelajaran di sekolah harus disajikan sedemikian sehingga mudah dipelajari oleh siswa. Penekanannya disesuaikan dengan perkembangan siswa.
Data awal observasi yang dilakukan di SMA Negeri 7 Kota Komba menunjukkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia belum memenuhi kriteria ketuntasan, mengingat masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Hal tersebut dikatakan tuntas dan tidak tuntas dilihat dari standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 70% yang ditentukan di SMA Negeri 7 Kota Komba dan standar klasikal keseluruhan siswa 75 (Data Nilai Siswa kelas XI tahun 2023).Â
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka diperlukan model dan media pembelajaran yang mampu meningkatkan peran siswa secara menyeluruh. Berdasarkan uraian di atas,maka saya mencoba membuka dengan pertanyaan reflektif  "Apakah penggunaan Media Video Pembelajaran dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa pada mata PELAJARAN BAHASA Indonesia di SMA Negeri 7 Kota Komba?".  Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI SMAN 7 Kota Komba melalui penerapan penggunaan MediaVideo Pembelajaran, berikut saya akan mengulas tentang hakikat belajar itu sendiri
Menurut Slameto (Kurnia, 2008: 1-3) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sementara menurut Winkel (Kurnia, 2008; 1-3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga  menghasilkan perubahan yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.Â
Jadi, belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilakusebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah padakemajuan yang progresif.
Dari pernyataan diatas dapat dipahami, belajar merupakan suatu proses mental dan emosional atau berpikir dan merasakan melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sehingga terjadi perubahan prilaku dalam diri manusia. Sehinga Pemecahan masalah yang digunakan untuk memperbaiki kondisi di atas yakni melalui pemanfaatan Video Pembelajaran untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran melalui tahapan-tahapan yang meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Tes, dan Refleksi.
              Pengertian dan fungsi MediaPembelajaran
Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara khusus, katater sebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Assosistion for Education and Communication Technology (Hidayati, 2008: 7-3) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Assiciation (Hidayati, 2008:7-3) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulaksikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.