Her (2013) menampilkan kemasan film yang menarik. Mulai dari aspek suara, aspek visual, dan pemilihan warna yang digunakan juga apik. Lagu melankolis yang dipilih untuk 'mewakili' momen antara Theodore dan Samantha, membawa penonton larut pada suasana dalam film. Aspek visual atau sinematografi yang modern dan menggambarkan Los Angeles di masa depan, menjadi hal yang diperhatikan dalam Her. Pemilihan warna yang tetap hangat seakan ingin memberikan gambaran realistis bagi penonton. Produksi film merupakan aspek penting dalam perangkuman hasil film yang dapat diinterpretasi oleh penonton.Â
Her (2013) dari Kacamata Teori Teks dan BahasaÂ
Film merupakan bentuk media massa (McQuail, 2010) yang memiliki fungsi menyampaikan pesan kepada penonton. Pesan tersebut dikemas dalam teks dan bahasa yang digunakan pada film. McQuail mengartikan teks dalam dua pengertian. Pertama, sebagai bentuk fisik dari pesan. Kedua, sebagai makna yang terbentuk pada penonton karena interaksi. Sementara bahasa, merupakan 'kendaraan' yang digunakan oleh teks, untuk menyampaikan pesan.Â
Saussure, tokoh penting dalam semiotika yang mengarah pada penggunaan tanda (termasuk teks dan bahasa), melakukan pemilahan signifier (penanda) dan signified (petanda). Secara sederhana, signifier merujuk pada aspek material tanda (hal yang dapat dikatakan, ditulis, dilihat, atau dibaca). Sementara, signified merupakan aspek mental, atau bagaimana makna dari sebuah tanda terbentuk.Â
Pada film Her (2013), salah satu scene yang menarik dianalisis melalui teks dan bahasa adalah ketika Amy (Amy Adams) dan Theodore berbincang di depan meja komputer rumah Amy. Amy menceritakan 'teman' barunya yakni Sistem Operasi (SO) peninggalan suaminya kepada Theodore. Ia mengatakan,Â
"She's totally amazing, you know. She is so smart. She doesn't just see things in black and white, she sees the whole great area. She's helping me explore and we just bounded really quickly.".
Pernyataan Amy tersebut ditanggapi oleh Theodore dengan pengakuannya terkait relasi dengan Samantha. Pendapat serupa diungkapkan oleh Theodore terkait SO, "I feel really close to her. When I talk to her, I feel like she's with me. At night, when the lights are off and we go to bed, I feel calm.".Â
Melalui percakapan tersebut, kita sebagai penonton dapat menginterpretasikan bagaimana Artificial Intelligence yang hadir melalui SO, semakin menyerupai fungsi manusia. Mereka tidak hanya bisa diperintah, tapi bahkan dapat lebih baik dalam menjadi teman, pendengar, hingga mengisi kekosongan hati Theodore setelah perceraiannya dengan Catherine (Rooney Mara). Dengan kata lain, dapat menggantikan kehadiran atau eksistensi manusia.Â
Pada scene Theodore dan Catherine bertemu untuk menandatangani Surat Perceraian, Theodore juga sedikit menyinggung soal Samantha dengan mengatakan,Â
"No, she's not just a computer. She's a person. She doesn't just do whatever I say."