Mohon tunggu...
Damar Aisyah
Damar Aisyah Mohon Tunggu... -

Pemilik blog www.damaraisyah.com, freelance writer, day dreamer, book lover, Instagrammer @aisydamara

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Soyjoy Crispy, Camilan Andalan "Pemburu" Deadline

21 Agustus 2018   21:17 Diperbarui: 21 Agustus 2018   21:59 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak memutuskan menjadi  freelance writer, deadline adalah satu hal yang sangat akrab dengan keseharian saya. Hari ini deadline review produk  A, esoknya deadline penulisan artikel B. Belum lagi jika kebetulan sedang ada proyek antologi, semakin penuhlah coretan-coretan di kalender dengan berbagai catatan penting sebagai pengingat diri. Iya, menjadi freelancer memang enak karena nggak perlu diatur oleh siapapun. Tapi justru di situ tantangannya, karena kita sendiri yang harus pandai-pandai mengatur jadwal, target pencapaian dan membuat selfreminder.

Pernah suatu ketika karena saya terlalu menggampangkan kemudian menunda beberapa pekerjaan. Walhasil, saya harus berkejaran dengan waktu pada menit-menit terakhir sebelum deadline yang ditentukan. Kebayang kan betapa hectic-nya? Itupun masih ditambah jaringan internet yang terkadang down saat benar-benar dibutuhkan. Saat seperti itu rasanya beneran campur aduk. Pengin marah nggak tahu sama siapa karena memang salah saya sendiri. Pengin nangis, ya percuma juga karena nggak bisa jadi solusi.

Ibu Harus Bahagia

Kalau sedang dalam kondisi seperti itu, ingin rasanya saya menjadi Doraemon yang memiliki mesin waktu. Kembali pada saat saya menunda-nunda pekerjaan kemudian menggantinya dengan situasi yang sebaliknya.

Menjadi freelancer sekaligus ibu rumah tangga tanpa ART memang tidak mudah. Tingkat aktivitas pengasuhan yang tinggi ditambah pekerjaan rumah yang cenderung nggak ada titik komanya, harus benar-benar disiasati agar tak sampai mengganggu kesenangan pribadi. Iya, meskipun usia tak lagi muda dan status telah berubah menjadi ibu, tapi saya masih memiliki impian pribadi dan berusaha menyelaraskannya dengan cita-cita keluarga. Untuk itu saya nggak mau tenggelam dalam aktivitas domestik dan berusaha produktif berkarya dari jalur menulis.

Tanpa menafikan kebahagiaan menjadi perempuan dalam ranah domestik, saya merasakan menulis adalah aktivitas lain yang berhasil menyumbangkan lebih banyak kebahagiaan dalam hidup saya. Menulis menyebabkan sel-sel otak aktif bekerja, sehingga pikiran lebih fresh dan mood pun lebih baik saat harus berhadapan dengan drama rumah tangga.

Kebahagiaan seorang ibu memang penting mengingat perannya yang sangat vital dalam rumah tangga. Bagi ibu rumah tangga, munculnya perasaan tidak produktif karena karyanya tidak terlihat, juga menurunnya kepercayaan diri akibat perasaan tidak memiliki peran. Sering kali jadi momok tersendiri yang dapat memunculkan rasa minder dan tidak bahagia. Pun hal serupa terjadi pada ibu bekerja. Tingkat kesibukan di kantor yang menyebabkan minimnya waktu untuk keluarga sering kali menimbulkan perasaan bersalah dalam diri, merasa kurang sempurna sebagai seorang istri sekaligus ibu dari anak-anaknya

Begadang dan Ngemil, Keduanya Sangat Susah Dipisahkan.

Itu sebabnya saya memilih menjadi freelance writer. Meskipun saya tahu konsekuensinya berat  tapi ada kesenangan lain yang membuat saya merasa lebih berarti sebagai seorang perempuan yang telah berumah tangga.

Aktivitas baru ini pula yang akhirnya menyebabkan saya butuh  camilan saat harus begadang. Sebenarnya memang saya sangat suka ngemil. Tapi saat harus begadang sendirian kebutuhan itu rasanya semakin meningkat karena sangat membantu meningkatkan mood dan membuat saya tetap terjaga.

Tapi, kandungan dalam camilan yang cenderung tinggi garam dan gula sering kali menyebabkan kondisi fisik saya menurun dan kenaikan berat badan mulai tidak terkontrol.  Tubuh juga mudah lelah dan terasa berat sehingga gampang mengantuk. Kalau sudah dalam kondisi seperti ini, biasanya saya selalu mengandalkan kafein untuk mempertahankan mata tetap terjaga. Tapi belakangan efeknya juga mulai terasa kurang enak untuk tubuh saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun