Oleh Aditya Yunardi dan Damar Qurniawan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Dengan perkembangan teknologi informasi, persaingan bisnis semakin hari semakin ketat dan mempengaruhi berbagai jenis usaha. Oleh karena itu, setiap pengusaha harus mengikuti tren dan selera konsumen yang berubah seiring kemajuan teknologi untuk meraih keuntungan. Dalam operasionalnya, perusahaan sering kali menghadapi tantangan dalam pengambilan keputusan, terutama jika produk yang dijual sudah tidak diminati lagi atau kalah saing dengan produk lain yang lebih menarik dari segi harga, penampilan, dan rasa. Manajemen harus memutuskan apakah akan melanjutkan atau menghentikan produk tersebut.
Di saat persaingan yang tajam seperti ini, keberhasilan suatu usaha banyak ditentukan oleh ketepatan pelaku usaha dalam memanfaatkan peluang dan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan individu dalam usahanya mendapatkan dan menggunakan barang ataupun jasa yang termasuk didalamnya proses keputusan pembelian. Maka dari itu perusahaan harus mengambil keputusan dengan menerapkan informasi akuntansi manajemen berkaitan dengan menghentikan atau meneruskan proses produksi atau pemasaran dari produk tersebut.
Tantangan utama bagi akuntan manajemen adalah menyediakan informasi yang dapat membantu meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dengan mengembangkan produk yang ada. Dalam operasional perusahaan, manajemen sering dihadapkan pada beberapa pilihan atau alternatif yang bisa menguntungkan. Untuk memilih alternatif terbaik, manajemen memerlukan dukungan informasi dari akuntansi manajemen. Oleh karena itu, penerapan akuntansi manajemen menjadi sangat penting dan selalu dibutuhkan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Setiap keputusan yang diambil manajemen akan menjadi indikator keberhasilan perusahaan di masa depan.
Analisis biaya diferensial adalah studi tentang perbedaan biaya antara berbagai alternatif dalam kapasitas normal. Informasi yang digunakan dalam analisis ini meliputi biaya diferensial dan pendapatan diferensial. Kedua informasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang jumlah biaya dan pendapatan yang akan timbul jika suatu alternatif dipilih. Menurut Bambang Supomo dan Abdul Halim (2013:69), biaya diferensial adalah biaya masa depan yang berbeda di antara berbagai alternatif keputusan yang mungkin diambil. Besarnya biaya diferensial dihitung berdasarkan perbedaan biaya antara satu alternatif dengan alternatif lainnya. Setelah mengetahui pendapatan diferensial dan biaya diferensial, maka manajemen akan mengetahui selisih antara kedua informasi tersebut yaitu berupa laba atau rugi diferensial. Agar pembuatan keputusan dapat berjalan dengan baik, manajer harus dapat memahami antara data yang relevan dengan yang tidak relevan dan mampu dengan tepat menggunakan data yang relevan untuk menganalisis berbagai alternatif yang ada. Keputusan yang diambil akan berhubungan dengan berbagai alternatif yang akan dilaksanakan untuk waktu yang akan datang, baik sebelum maupun sesudah terjadi.
Salah satu opsi yang digunakan untuk membuat keputusan tersebut adalah menghentikan atau melanjutkan produksi suatu produk dalam perusahaan (stop or continue product line). Alternatif ini menggambarkan keputusan perusahaan dalam menentukan apakah produksi produk tertentu harus diteruskan atau dihentikan. Keputusan apa yang akan di ambil oleh manajemen sangat berpengaruh bagi perusahaan dimasa depan untuk itu manajemen harus memperhatikan keputusan apa yang akan diambil. Berikut alasan pentingnya alternatif ini bagi perusahaan :
- Kinerja Keuangan: Menganalisis apakah lini produk memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan dan laba perusahaan. Jika sebuah produk tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan atau bahkan merugikan, perusahaan mungkin harus mempertimbangkan untuk menghentikan produksi.
- Pertumbuhan dan Inovasi: Menghentikan produk yang kurang berhasil dapat memberikan ruang bagi perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya ke produk yang lebih menguntungkan atau mengembangkan produk baru yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Pemusatan Sumber Daya: Dengan menghentikan lini produk yang kurang berhasil, perusahaan dapat fokus pada produk-produk yang lebih menguntungkan dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien untuk pengembangan, pemasaran, dan distribusi produk-produk tersebut.
- Reputasi Merek: Produk yang tidak berhasil dapat merusak reputasi merek perusahaan jika terus dipertahankan di pasaran. Dengan menghentikan produksi produk yang tidak memenuhi standar atau mengalami penurunan popularitas, perusahaan dapat menjaga integritas mereknya.
- Analisis Pasar: Melanjutkan atau menghentikan lini produk juga memerlukan analisis pasar yang cermat. Perusahaan harus mempertimbangkan tren pasar, kebutuhan pelanggan, dan tingkat persaingan dalam industri sebelum membuat keputusan.
- Perubahan Kebijakan atau Regulasi: Terkadang, perubahan dalam kebijakan atau regulasi pemerintah dapat mempengaruhi keberlanjutan sebuah lini produk. Perusahaan harus mempertimbangkan dampak perubahan tersebut terhadap operasi bisnisnya.
- Keunggulan Bersaing: Menghentikan atau melanjutkan lini produk juga berkaitan dengan strategi bersaing perusahaan. Jika produk tidak lagi memberikan keunggulan bersaing yang signifikan, perusahaan mungkin harus mempertimbangkan untuk menghentikan produksinya.
Kesimpulan akhirnya, keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan lini produk harus didasarkan pada analisis komprehensif tentang dampaknya terhadap strategi perusahaan secara keseluruhan, pertumbuhan jangka panjang, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini secara cermat, perusahaan dapat membuat keputusan yang strategis dan solid untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang mereka.
Aditya Yunardi & Damar Qurniawan - Artikel ini dipublikasikan untuk memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen pada program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA dengan dosen pengampu Ibu Mulyaning Wulan S. E., M. Ak.