Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jabal Uhud Salah Satu Bukit yang Ada di Surga

23 Desember 2023   19:36 Diperbarui: 23 Desember 2023   19:39 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang menyebutnya bukit, ada yang menyebutnya gunung. Secara harfiah, jabal merujuk kepada kata gunung.

Jabal Uhud sendiri memiliki tinggi sekitar 1.050 meter. Lokasinya sekitar 4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Panjangnya 7 kilometer dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah dan batu-batu mulia.

Disebut spritual, gunung ini punya nilai spritualitas yang amat tinggi dan dalam. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga." (HR. Bukhari). 

Hadist ini menjadi penjelas, betapa gunung Uhud punya nilai spritualitas. Dikisahkan, gunung itu pernah bergetar.

Saat nabi bersama sejumlah sahabat naik gunung dan sampai puncaknya, getaran Uhud terasa dan kuat dirasakan nabi bersama sahabatnya. 

Nabi bicara setelah menghentakkan kakinya, hai gunung, orang yang sedang menaiki engkau adalah orang yang selalu membenarkan Rasulullah dan orang yang akan mati sahid.

Mendengar ucapan nabi itu, barulah getaran gunung Uhud berhenti. Sebuah spritual langsung dari Nabi Muhammad Saw.

Getaran gunung Uhud saat nabi sampai puncaknya itu, adalah bagian dari suka cita dan gembira menyambut kedatangan kekasih Allah SWT.

Nilai spritualitas ini bersambung dengan sejarah di gunung Uhud. Sejarah maha dahsyat, betapa perang Uhud menggugurkan banyak tokoh penting dan tentara Islam.

Pemakaman para syuhada ini dirawat dengan baik hingga saat ini, dan menjadikan tempat ziarah spritual dan sejarah oleh umat yang datang dan berkunjung ke Madinah.

Dikutib dari Okezone.com, Jabal Uhud sendiri memang tampak seperti gunung yang menyendiri, tidak tersambung dengan gunung lainnya. Karena itu nama Jabal Uhud diberikan yang berarti gunung yang menyendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun