Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bersama Jemaah Malika Wisata Utama, Menikmati Pancaran Keagungan Islam di Madinah

21 Desember 2023   15:01 Diperbarui: 21 Desember 2023   15:07 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum terbang langsung ke Madinah, jemaah umrah Malika Wisata Utama foto bersama di BIM. (foto dok pribadi)

Langsung dari Padang ke tanah suci, PT Malika Wisata Utama Cabang Padang memilih ke Madinah dulu, baru ke Mekkah setelah itu.

Rabu 20 Desember 2023, 36 jemaah perusahaan yang dipimpin Buya Mashendri Malin Sulaiman ini dipandu langsung oleh Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro.

Lebih memilih dulu ziarah ketimbang umrah, adalah alasan yang tepat. Mekkah sedang padat pengunjung, sehingga lebih baik ke Madinah duluan.

Menyebut Madinah senangnya minta ampun. Yatsrib, itu nama kota tempat Nabi Muhammad Saw hijrah dulunya.

Dari kota inilah cahaya Islam menyebar ke seantero bumi ini. Nabi tidak diterima di Mekkah, lantas memilih Madinah yang kala itu masih bernama Yatsrib untuk pindah.

Susah berganti senang, sedih bertukar bahagia, rusuh berganti aman dan damai. Begitu perjuangan nabi bersama sahabat dan masyarakat Mekkah dulunya hijrah ke Madinah.

Nabi dan kelompoknya yang datang dari Mekkah disebut kaum Muhajirin. Sedangkan masyarakat Madinah yang menyambut kedatangannya disebut kaum Anshar.

Demi agama dan masyarakat Islam, para kaum Muhajirin ini rela meninggalkan harta benda, pangkat dan kedudukan. Hanya dengan persiapan yang bisa dibawa, itulah kehidupan masa depannya setelah tiba di kota tujuan.

Namun, oleh kaum Anshar, kaum Muhajirin dibawah pimpinan Nabi Muhammad Saw dan sahabat ini, tak boleh susah.

Sehingga tempat tinggal disediakan, tempat mengadu nasib pun dibagi, sawah dan ladang pun disediakan dengan apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun