Kami beralih tempat duduk, dari toko emas ke kedai lontong malam. Tapi inspirasi dan diskusi tetap hangat dan sengit.
Masih sesengit cerita di toko H. Ali Bakri saat kami tiba sepulang melihat pertandingan voli antara Sumbar dengan Lampung dalam Porwil XI, Sabtu 11 November 2023.
Ali Bakri memang tokoh pengusaha inspiratif. Dari dia terus mengalir pembicaraan. Pembicaraan tentang banyak hal, tapi yang paling penting, kawannya Hendri Gusvira harus jadi. Kami menikmati lontong malam, sambil berdiskusi. Berdebat, mencari jalan terbaik sekalian perpisahan.
Berpisah tempat. Kami dibawah pimpinan Hendri Gusvira harus balik ke kampung. Tentu berpisah bukannya bercerai. Jalinan ranah dan rantau, ada pesan moral yang diselipkan H. Ali Bakri, ke kita semua, untuk kesuksesan.
Ali Bakri, adalah owner tokoh emas di Pekanbaru. Dia melihat, Hendri Gusvira adalah tokoh yang pantas dan sangat patut duduk di dewan.
"Mari kita satu hati, satu rasa, satu komitmen untuk mengantarkan Caleg Golkar Dapil IV nomor urut satu ini ke wakil rakyat Padang Pariaman, " ujar H. Ali Bakri.
Menurut dia, Hendri Gusvira harus merawat semua jalinan itu. Ya, jalinan partai. Ini sudah pas. Dia tokoh Golkar, sehingga dapat nomor urut satu.
Hendri Gusvira, kata Ali Bakri, orangnya cerdas, jaga jalinan sahabat, dunsanak, karib kerabat, ipar besan, dan jaringan bawah tanah.
Dan jangan lupa, tegak lurus. "Insya Allah kebersamaan dalam berjalan di sisa waktu ini, diberi petunjuk oleh Yang Maha Kuasa.
Luar biasa pak Haji, lontongnya enak. Lain kali kita ulang lagi. "Yang paling penting dan tuntas, jalinan bawah tanah," Ini penekanan Ali Bakri untuk dunsanak kita Hendri Gusvira.