Nama Zannuba Ariffah Chafsoh yang familiar dengan Yenny Wahid, adalah politisi perempuan Indonesia yang pantas menjadi Cawapres.
Perempuan kelahiran 1974 ini, punya talenta dalam soal pluralisme dan demokratisasi di republik ini.
Aktivis Nahdlatul Ulama ini mampu melampaui nama besar ayahnya, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Lewat aktivis Yenny di pergerakan pemikiran, menjadikan LSM yang dia pimpin, Wahid Foundation kian diperhitungkan oleh banyak orang.
Pergerakannya yang terus menerus menyebar kebaikan dan kedamaian di tengah masyarakat, patut diberikan apresiasi.
Komunikasi politik Yenny Wahid yang melampaui batas sekat seorang pergerakan di kalangan NU, membuat mantan Sekjen PKB ini diterima semua kalangan.
Melihat hubungan NU dengan PDI Perjuangan yang begitu kuat dan kental, Yenny Wahid sangat tepat dijadikan Cawapresnya Ganjar Pranowo.
Jaringan anak muda NU yang bergerak di berbagai LSM, sepertinya antusias menyuarakan ini. Apalagi arah dukungan suara NU nantinya dalam Pilpres banyak mendukung Ganjar Pranowo, akan tepat momen ini diberikan kepada Yenny Wahid untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Barangkali, kekuatan Yenny Wahid di Jawa Timur berbanding sama dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Nama besar Gus Dur dan NU masih kental terhadap Yenny.
Yenny Wahid dianggap penyelamat pada kekuatan PKB yang terpinggirkan oleh kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar. Suara ini amat deras, dan berseliweran di dunia maya.
Sosok Yenny Wahid tercermin sebagai politisi muda perempuan, kaya dengan nilai-nilai moderat, kuat dan tidak ada kompromi soal radikalisme agama di Indonesia.