Membaca peluang Syauqi untuk jadi anggota dewan Provinsi Sumatera Barat, dari Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman sangat menarik.
Kenapa menarik? Padahal pemilik Kampoeng Roti Bandung ini baru memasuki dunia politik pencalegan. Namun, kiprah dan eksistensinya di tengah masyarakat dinilai banyak orang bagaikan gerakan incumbent. Malah lebih dari itu.
Tentu dia sudah mengkaji dan menghitung semua peluang dan tantangan, terutama pada basis terdekat.
Syauqi, pria kelahiran Pakandangan 1969 ini berbasis di Dapil I Padang Pariaman. Lima kecamatan di situ; Kecamatan Enam Lingkung, Nan Sabaris, 2X11 Kayu Tanam, Ulakan Tapakis, dan 2X11 Enam Lingkung.
Dapil ini mengantarkan 11 orang anggota DPRD Padang Pariaman. Artinya, jumlah pemilih hampir sama banyak dengan Dapil II, 70 ribuan pemilih di ratusan TPS.
Dan di Dapil ini punya tiga orang anggota DPRD Sumbar, yakni JJ Datuak Gadang dan Jempol dari Gerindra, dan Sitti Izzati Aziz dari Golkar yang kini sedang berusaha pula untuk bisa duduk kembali pada pemilu tahun depan.
Bagi Syauqi sendiri, perjuangan memang harus ada tantangan. "Semakin buruk jalan, akan terasa goyangan motor lama ini dikendarai". Artinya, pendakian yang tinggi, perjuangan yang berat, itulah proses dan dinamika untuk meraih kesuksesan.
Dari ikue darek kapalo rantau di ujung Kayu Tanam, sampai ke ombak nan badabue di Ulakan, Syauqi sudah lama menyentuh kampung dan nagarinya.
Sebaran 10.000 bibit durian musangking, yang dibuat Syauqi sudah mulai tumbuh subur di sudut-sudut halaman rumah masyarakat.
Keras terasa, ya itulah politik caleg. Khusus untuk Kecamatan Enam Lingkung saja bejibun caleg provinsi yang telah dan akan terus berdinamika di situ.