Pembangunan infrastruktur jalan yang bagus, menghubungkan antar nagari, dilihat oleh Syauqi sebagai upaya pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakatnya.
"Ya, ini salah satunya. Nah, di hampir seluruh pelosok nagari di Padang Pariaman, jalan yang bagus ini sudah saling tersambung antara nagari yang satu dengan yang lainnya," kata Syauqi, pemilik Kampoeng Roti Bandung ini.
Syauqi menilai, ketergantungan Padang Pariaman terhadap pemerintah pusat sangat tinggi.
"Tapi yang jelas, pembangunan infrastruktur itu berjalan secara perlahan, sesuai situasi dan kondisi daerah itu sendiri," kata dia, Ahad (9/4/2023).
Kenapa demikian? Di daerah manapun, itu 70 persen APBD untuk biaya rutin. Hanya 25-30 persen yang untuk pembangunan.
"Di tambah Padang Pariaman itu diyakini daerah yang tak pernah surplus, sehingga sulit untuk membangun dengan APBD yang hanya satu koma sekian triliun," ungkap Syauqi.
Pria kelahiran Pakandangan 1969 ini mencoba membantu pemerintah, terutama dalam persoalan ekonomi masyarakat.
Hanya bedanya, pemerintah membangun ekonomi masyarakat dengan APBD, Syauqi dengan pribadinya.
"Hasilnya, kita tunggu. Dan sekarang sedang jalan, dan jalannya itu tentunya tidak semua mulus seperti yang kita mimpikan," ulas dia.
Adalah durian musangking. Sudah beredar 8.000 bibit di tengah masyarakat, dan 2.000 sedang dalam proses perjalanan dari Pulau Jawa ke Padang Pariaman.