Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Halaqah Fiqh Peradaban, NU dan Agama Ikut Jadi Penentu Percaturan Dunia

9 November 2022   22:31 Diperbarui: 9 November 2022   22:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pimpinan Pesantren Al Muttaqiin KH Nasrullah Sudirman menyambut kedatangan Pro. Nasaruddin Umar. (foto dok nasrullah sudirman)

Halaqah Fiqh Peradaban digelar di 250 titik di Indonesia. Satu titik diadakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pasaman Barat.

Tujuan acara ini adalah, agar NU dan agama ikut menjadi penentu dalam percaturan dunia pada ranah sosial, ekonomi dan budaya. 

"Sehingga Islam menjadi soko guru untuk peradaban dunia. Bukan hanya menjadi objek peradaban modern yang sering hanya sebagai peran kecil di pinggir trotoar percaturan global," demikian kata moderator acara Dr. Zawil Huda, Rabu (9/11/2022).

Acara yang diadakan di Pondok Pesantren Al Muttaqiin Situmang, Salingka Muaro, Kecamatan Sungai Aur ini, narasumber Prof. Nasaruddin Umar mengatakan, fiqh peradaban itu untuk merekontruksi fiqh Islam ke dalam konteks zamannya. 

"Fiqh selalu hidup pada ranah publik kemanusiaan dan ranah internasionalitas. Paham tentang tujuan syariat yang lima. Diantranya memelihara jiwa, agama, harta, dan lain sebagainya," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal ini.

Halaqah yang diikuti sekitar 100 tokoh agama, tokoh masyarakat yang mengurusi masalah keumatan di Pasbar ini mengusung tema; "Fiqih Siyasah dan Tatanan Dunia Baru" ini juga menghadirkan pembicara Prof. Asasriwarni. 

Menurut dia, Islam itu mesti ikut mengatur jalannya sejarah dunia. Islam lewat NU bukan hanya mengurusi ibadah, tapi juga mengurus dunia, tempat orang hidup di atasnya. 

"Kalau NU tidak ikut mengurusi demikian, maka pihak lain yang mengatur dunia yang sering zalim dan jauh dari nilai Islam," ujar Asasriwarni.

Ketua PCNU Pasaman Barat, H. Nasrullah Sudirman menyebutkan, kegiatan ini adalah program PBNU yang dilaksanakan di beberapa pondok pesantren sebagai bentuk peran serta ulama, dan ikut merumuskan fiqh peradaban global yang akan dihelat pada tahun depan, dalam rangka menyambut satu abad Nahdlatul Ulama.

Wakil Bupati Pasbar Risnawanto menyebutkan, PCNU memang untuk ummat dan bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun