Sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, tentu tidak sekedar upacara yang menampilkan segala pernak-pernik kebudayaan di daerah terkait.
Melainkan ada pesan moral yang kuat dan teguh. Teguh dari segi berbangsa, berbahasa. Meneladani kembali pergerakan dari tokoh yang ikut mencetuskan hari sumpah pemuda itu sendiri.
Cetusan sumpah pemuda 1908 dari pemuda nusantara, mewakili seluruh kekuatan suku bangsa yang ada di Indonesia, adalah bagian dari perjuangan bangsa untuk membentuk negara yang belum merdeka.
Bahwa perjuangan anak muda, adalah kekuatan yang tak dapat dipandang sebelah mata.
Semangat juang yang tinggi, kemandirian yang mantap, mampu melahirkan sebuah nilai-nilai perbedaan menjadi satu.
Tentu ini makna luhur dari kebhinekaan anak muda zaman dulu. Berbeda budaya dan kultur daerah, berkomitmen untuk menjadi satu perjuangan untuk menegakkan yang namanya Indonesia.
M. Yamin, satu dari seorang pemuda yang ikut menggagas sumpah pemuda. Asal Jong Sumatera Bond, yang patut kita contoh dalam pergerakan.
Tokoh Sawahlunto, Sumatera Barat ini sepertinya luput dari sebutan dalam momen sumpah pemuda.
Terutama pemuda Sumbar, agaknya ini penting kita gelorakan kembali. Membaca dan mengulang sejarah perjuangan M. Yamin.
Ya, tentu untuk memperkuat dan meneguhkan nilai-nilai kebangsaan anak muda zaman kini.