Nah, ini penting kita kembangkan, Deni untuk kelangsungan garis perjuangan ulama itu sendiri.
Sekedar menyebut nama. Para ulama di Padang Pariaman yang cukup gigih berjuang dalam menyebarkan ilmu di tengah negara ini masih bayi, atau belum merdeka.
Kita mungkin dapat cerita kontroversi seorang Tuanku Shaliah, yang banyak melahirkan kebijakan yang di luar nalar orang biasa.
Ulama saufi ini patut kita tulis, karena banyak cerita dari mulut ke mulut dari orang yang pernah bersentuhan dengan dua dulunya.
Begitu juga cerita dia menghormati kawannya yang ulama, dalam soal mandi di sungai. Dia tidak mau mandi di atas, karena menurut mata hatinya ada ulama yang sedang mandi pula di bagian bawahnya.
Ini kisah antara Tuanku Shaliah dengan Tuanku Bagindo Lubuak Pua. Tuanku Shaliah di Sungai Sariak, bagian atas Lubuak Pua, sama-sama menjadikan Sungai Batang Mangoi untuk tempat mandi dalam keseharian.
Bagi Tuanku Shaliah, kalau diteruskan mandi terasa kurang adab namanya. Begitu dia menjaga adab sesama ulama, pewaris para nabi tentunya.
Belum lagi cerita lainnya, yang sangat banyak. Termasuk cerita fotonya yang dipajang di hampir setiap rumah makan Padang di luar daerah Sumbar, ini juga cerita yang sangat beragam menurut penuturan pemilik kedai nasi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H