Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jalan Kaki Pakai Sarung Mengokohkan Budaya Santri

14 Oktober 2022   17:37 Diperbarui: 14 Oktober 2022   17:40 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur gelar jalan kaki pakai sarung. (foto dok damanhuri)

Ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur menggelar jalan kaki bersama. Tak jauh, tapi lumayan capek sekaligus mengasyikan bagi santri, karena jalan kaki keliling kampung itu dilakukan pakai sarung.

Momen ini dilakukan pesantren itu, adalah menyambut peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, 22 Oktober mendatang.

Dengan jalan kaki sekitar tiga kilometer berputar itu, otomatis santri yang ingin cepat selesai tidak bisa berjalan kaki dengan cepat.

Ya, sarung dengan sendiri memperlambat jalan. Sarung enaknya dipakai ketika sedang santai, termasuk untuk jalan kaki tidak cepat-cepat.

Tentu sebuah pemandangan yang menyejukkan bagi masyarakat sekitar pesantren itu. Maklum, pemandangan seperti demikian, baru sekali itu dilihatnya.

Mengenakan baju putih, santri semua tingkatan itu tak seorang pun yang jalan kaki bersama itu pakai celana olahraga atau traning.

Dengan adanya jalan kaki bersama itu, paling tidak pesantren sudah mengajak masyarakat Ambung Kapur, Kabupaten Padang Pariaman untuk membudayakan kembali berjalan kaki.

Menjaga kesehatan diri lewat rutin jalan kaki, meskipun sedikit tapi berkesinambungan, sehingga kesehatan terjaga dengan baik.

Sebenarnya, budaya jalan kaki adalah budaya nusantara yang sudah mulai dilupakan banyak orang.

Tentu, faktor pesatnya pembangunan jalan, kian berkembangnya kendaraan membuat budaya jalan kaki nyaris hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun