Sungai Geringging masih ramai. Pasar Nagari Malai III Koto yang terletak di pinggir jalan Sungai Limau Aur Malintang tersebut hingga lebaran kelima masih terlihat macet.
Hampir sepanjang siang dan malam, kampung yang terkenal banyak perantau Malaysia itu, kendaraan berinsut lajunya.
Tak panjang sih. Tapi membuat laju kendaraan terganggu. "Tak Sungai Geringging namanya, kalau tak macet musim lebaran," cerita masyarakat di sana.
Menurut masyarakat, diperkirakan kemacetan Sungai Geringging ini sampai Ahad, (8/5/2022). Dan hari ini hingga Ahad itu menjadi puncak paling ramainya macet ini.
Dari berbagai daerah perantau kampung ini pada pulang kampung. Yang merantau dekat, tentu dengan mudahnya membawa kendaraan pribadi atau mobil rentalan.
Tak heran, kemacetan menjadi sumber berkah tersendiri buat pasar ini. Berkah, kampung jadi ramai, aktivitas masyarakat jadi bergerak.
Mungkin hanya perantau Malaysia yang tidak membawa kendaraan pulang mudik. Namun, setiba di kampung mereka pada merental mobil, sehingga kendaraan roda empat ini mengelabut dalam kampung.
Ada sejumlah destinasi wisata di sekitar Sungai Geringging yang membuat kampung itu macet.
"Tidak semua kendaraan yang melewati kampung ini mobilnya perantau. Tidak. Ada juga wisatawan lokal yang ingin pergi melihat ikan larangan di Aur Malintang yang melewati Sungai Geringging," sebut salah seorang masyarakat.
Sungai Geringging pun sebagai jalur alternatif Padang Lubuk Basung. Namun, musim lebaran tak bisa disebut jalan alternatif, karena macetnya kadang lebih parah dari jalan yang melewati Tiku.