Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Perbedaan Ibadah Ramadhan di Setiap Masjid dan Surau Harus Jadi Pemersatu Umat

4 April 2022   14:04 Diperbarui: 6 April 2022   13:25 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surau Tembok yang tampak asri. Tapi tikar di dalamnya sudah saatnya ditukar dengan yang baru. (foto dok damanhuri)

Lain masjid dan surau, lain pula pesona serta nilai-nilai kesejukan beribadah di dalamnya.

Ramadhan, saya sudah terbiasa berpindah shalat dari masjid yang satu ke masjid dan surau yang lain.

Misalnya, Zuhur saya berjemaah di Surau Kelok, Pungguang Kasiak Lubuk Alung, mungkin Asar pindah ke Masjid Raya Pungguang Kasiak.

Sementara, Magrib lantaran berbarengan dengan buka puasa, saya memilih shalat di rumah saja.

Sedangkan Isya dan Tarawih, sudah dua malam saya shalat di Masjid Berkah, Toboh Gadang Timur, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang.

Sesekali, tepatnya Subuh tadi, saya berjemaah di Surau Tembok. Surau korong yang terletak di depan rumah saya.

Sebelumnya, tepatnya Subuh Ahad saya sengaja shalat berjemaah di Masjid Raya Pungguang Kasiak.

Nikmatnya shalat berjemaah, apalagi di bulan yang penuh berkah ini, tentu menjadi ladang amal ibadah yang amat luar biasa pahalanya.

Soal shalat lima waktu berjemaah ini, saya belajar banyak dengan Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah. Pendiri dan Guru Besar Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan yang tak pernah absen dari shalat berjemaah.

Dari sekian banyak surau dan masjid yang saya jajaki dalam ibadah wajib dan sunnah, tentu berbeda pula nuansa dan suasananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun