Lain masjid dan surau, lain pula pesona serta nilai-nilai kesejukan beribadah di dalamnya.
Ramadhan, saya sudah terbiasa berpindah shalat dari masjid yang satu ke masjid dan surau yang lain.
Misalnya, Zuhur saya berjemaah di Surau Kelok, Pungguang Kasiak Lubuk Alung, mungkin Asar pindah ke Masjid Raya Pungguang Kasiak.
Sementara, Magrib lantaran berbarengan dengan buka puasa, saya memilih shalat di rumah saja.
Sedangkan Isya dan Tarawih, sudah dua malam saya shalat di Masjid Berkah, Toboh Gadang Timur, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang.
Sesekali, tepatnya Subuh tadi, saya berjemaah di Surau Tembok. Surau korong yang terletak di depan rumah saya.
Sebelumnya, tepatnya Subuh Ahad saya sengaja shalat berjemaah di Masjid Raya Pungguang Kasiak.
Nikmatnya shalat berjemaah, apalagi di bulan yang penuh berkah ini, tentu menjadi ladang amal ibadah yang amat luar biasa pahalanya.
Soal shalat lima waktu berjemaah ini, saya belajar banyak dengan Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah. Pendiri dan Guru Besar Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan yang tak pernah absen dari shalat berjemaah.
Dari sekian banyak surau dan masjid yang saya jajaki dalam ibadah wajib dan sunnah, tentu berbeda pula nuansa dan suasananya.