Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kinerja yang Mantap Lebih Bagus dari Seragam yang Gagah

4 Februari 2022   17:33 Diperbarui: 4 Februari 2022   17:35 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju kaos seragam saat HUT Harian Singgalang beberapa tahun yang lalu. (foto dok damanhuri)

Pergantian baju seragam Satpam menunjukkan adanya inovasi dan kreasi, yang tentunya akan menambah gairah dan semangat kerja bagi Satpam itu sendiri.

Mungkin sama dengan rolling tempat kerja bagi ASN dalam satu instansi atau antar instansi.

Ibarat makan, tentu kurang bergairah kalau sambalnya ikan ke ikan saja. Sesekali diganti dengan menu lain, agar menyumbul serela makan.

Perlu diketahui, seragam bukan segala-galanya untuk menunjang kerja. Hanya satu dari sekian banyak penyemangat lainnya, dalam menghasilkan kerja yang bagus.

Pengalaman saya dalam memimpin organisasi profesi PWI di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang tak pernah menggunakan seragam.

Begitu juga dua periode sebelum saya jadi Ketua PWI, tak pula terbeli baju seragam. Saya bukan meniru hal demikian.

Memang kondisi sulit yang saya hadapi ketika ditetapkan jadi ketua. Akhir 2018 mulai ditetapkan, dilantik pertengahan 2019.

Lalu, 2020 datang pandemi covid yang merubah segalanya. Pemerintah kalang kabut, apalagi rakyatnya.

Namun, apapun itu tentu mesti berjalan sesuai keadaan. Tak terkecuali PWI, organisasi profesi wartawan tertua di negeri ini.

Saya coba menerapkan iuran kepada seluruh pengurus dan anggota, tak bisa berlangsung lama. Hanya beberapa bulan, lalu hilang tak tahu rimbanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun