Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan Muhammad Dawam, Tidak Ada Kegaduhan dalam Muktamar NU ke-34

23 November 2021   07:53 Diperbarui: 23 November 2021   07:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Dawam memberikan cinderamata kepada Suleman Tanjung. (foto dok armaidi)

Anggota Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Muhammad Dawam dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Barat melakukan koordinasi Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas), Muktamar NU ke-34 di Lampung dengan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumatera Barat, Senin (22/11/2021) malam di kantor PWNU, jalan Ciliwung No. 10 Padang.

Muhammad Dawam mengatakan, perhelatan Muktamar NU ke-34 yang diadakan 23-25 Desember 2021 mendatang diharapkan tetap menjaga ketertiban, ketenangan dan kenyamanan. PWNU Sumbar tentu diminta juga turut menjaga hal tersebut sehingga muktamar bisa berjalan dengan baik, tidak ada kegaduhan, terpilih pimpinan PBNU lima tahun ke depan.

"Siapa pun yang terpilih, kita akan dukung. Silakan masing-masing PWNU dan PCNU menilai dan memilih siapa yang memimpin PBNU ke depan. Yang penting tetap menjaga suasana yang adem dan tidak ada yang merusak nama baik NU tentunya," kata  Dawam.

Terkait dengan pelaksanaan muktamar, apakah dimajukan atau dimundurkan karena PPKM Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah, tentu akan dipertimbangkan dari berbagai aspek. 

"Insya Allah akan ada solusi terbaik sehingga perhelatan akbar NU tersebut bisa berjalan dengan lancar dan  hangat tentunya. Apa pun yang diputuskan PBNU dan pemerintah (pihak keamanan) itulah yang terbaik. Tentunya semua pihak yang terkait hendaknya mematuhi dan mengambil hikmah dari keputusan tersebut," kata Dawam.

Dawam juga menyampaikan tugas Kompolnas yang dibentuk langsung oleh Keputusan Presiden itu adalah memberikan pertimbangan kebijakan kepada Presiden terkait tentang polisi. Termasuk pertimbangan siapa-siapa yang memenuhi kriteria untuk diusulkan menjadi calon Kapolri. 

Namun keputusan mutlak tetap berada di tangan Presiden RI. Kompolnas tidak menentukan siapa yang harus ditetapkan, hanya sebatas usulan.

Sekretaris PWNU Sumbar Suleman Tanjung yang memandu acara silaturrahmi, menyampaikan kemajuan dan kegiatan PWNU belakangan ini. Konsolidasi organisasi dan pembenahan struktur mulai dari tingkat cabang, majelis wakil cabang hingga ke tingkat ranting.  

"Alhamdulillah, beberapa pengurus cabang NU sudah menata struktur organisasi hingga ke tingkat ranting di nagari. Sedangkan di tingkat cabang, semua sudah selesai konferensi, hanya satu cabang yang masih caretaker," kata Suleman Tanjung.

Terkait dengan pelaksanaan muktamar, PWNU Sumbar hingga kini masih memberikan kesempatan kepada masing-masing kandidat untuk bersilaturrahmi dengan PWNU dan PCNU. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun