Tetapi, Marulis yang kelahiran Kabupaten Solok, yang menikahi anak Nagari Sikabu Lubuk Alung, dan telah dikarunia lima orang putra-putri ini menilai, kalau honor bukan faktor utama dalam pengembangan pesantren ini. Soal rezeki, bagi orang surau adalah ketaqwaan kepada Yang Maha Kuasa. "Apabila ketaqwaan kita kuat, Tuhan akan memberikan rezeki dari pintu yang tak disangka-sangka," sebut dia sambil mengutip sebuah ayat Quran.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, agaknya paling pas dan cocok disematkan kepada pimpinan dan guru pesantren ini. Di tengah gempuran ekonomi yang melemah akibat covid, pesantren ini tetap eksis dengan dinamika tersendiri. Santrinya tetap belajar tatap muka. Yang paling penting dan jadi tanggungjawab moral, adalah moral dan akhlak anak-anak dan santri yang dilahirkan di pesantren ini menjadi faktor utama dalam berkiprah di tengah masyarakat nantinya.
Hebatnya, lima orang putra-putri Marulis sudah dan sedang merintis sarjana di perguruan tinggi umum. Tentu demikian itu karunia dari Tuhan buat Marulis dalam hidup dan kehidupan dengan keluarganya. Kuat memegang kaji, rajin mengamalkan ilmu sesuai pituah gurunya, membuat dia tak ikut terbawa arus oleh gelombang besar dunia.
Itu sebagian kecil kisah ispiratif barangkali dari seorang Marulis dan majelis guru pesantren yang barangkali sulit mencarinya saat ini. Di usia pesantren yang cukup tua di Padang Pariaman dan Sumatera Barat, pesantren ini jalannya tak pula terlalu kencang dalam pengembangannya. Sedang-sedang saja. Tiap tahun ada saja santri yang datang menuntut ilmu ke sana dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Keikhlasan guru dan pimpinan dalam mengajar barangkali jadi inspirasi tersendiri oleh masyarakat dalam mengantarkan anaknya menuntut ilmu di pesantren yang terletak di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung tersebut.
karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Rumah Pena Inspirasi Sahabat untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2021;
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H