Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

In Memoriam Indra Nan Sabaris, Tong Kopi Apaktu Tempat Pertemuan Terakhir

13 Juli 2021   09:07 Diperbarui: 13 Juli 2021   09:17 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahsin Sulaiman. (foto dok facebook mardison mahyuddin ii)

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pariaman berduka. Ahsin Sulaiman yang familiar dengan sapaan Indra Nan Sabaris, Selasa (13/7/2021) dini hari meninggal dunia. Innalilahi wa Inna ilaihi rajiun.

Kabar duka pertama kali muncul di layar hp saya di grup wa PWI Pariaman, yang ditulis Indra Sakti. Terus di media sosial facebook juga banyak tokoh dan orang mengirim kabar soal kepergian Sekcam Pariaman Timur tersebut.

Ketua PWI Pariaman periode 2000-2005 ini wafat dalam usia 58 tahun. Rumah duka di Tokoh Palabah, Kecamatan Pariaman Selatan.

Indra Nan Sabaris yang saya kenal sejak tahun 2002, adalah orang baik dan sering memberikan masukan dan nasehat ke saya, setiap kali bersua. Terutama setelah dia tak lagi jadi Ketua PWI.

Meski banyak kawan wartawan yang menggelari dia dengan sebutan "kutar", mantan wartawan Haluan ini punya banyak cerita suka dan duka dengan saya.

Tak banyak wartawan yunior yang kenal dengan wartawan yang pegawai ini. Dan dia pun setelah tak jadi Ketua PWI, boleh dikatakan tak ada ke kantor yang terletak di Kampung Belacan itu.

Setiap ketemu dengan saya, dia selalu bertanya soal organisasi wartawan tertua di Indonesia ini. "Baa kaba PWI kini tu, tuanku," tanya dia saat kami sudah shalat Asar berjamaah di Masjid Dinul Ma'ruf Kampung Belacan.

Suatu waktu Inas, begitu wartawan senior dan tokoh lainnya memanggil dia pernah menelpon saya, minta jadwal khatib Idul Adha di mushalla komplek tempat dia tinggal di Kota Padang.

Yang tahu, dia orangnya blak-blakan. "Bisa tuanku jadi khatib di tampaik ambo," tanya dia kala itu.

Saya jawab, insya Allah. Oke, katanya lagi. Kami agendakan dengan pengurus surau, ujarnya sambil menutup telponnya.

Dia punya pengalaman yang cukup panjang di dunia ASN di lingkungan Pemkab Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Istrinya juga seorang pegawai yang memimpin sekolah SMP di daerah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun