Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh Kelebihan Calon Santri

30 Mei 2021   13:17 Diperbarui: 30 Mei 2021   13:30 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun berdiri, Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiah (PPTI) Nurul Yaqin Batipuah Ateh sudah  kelebihan calon santri yang mendaftar. Dari 50 calon santri baru yang mendaftar tahun ini, 20 orang pendaftar harus ditolak karena fasilitas yang tersedia hanya untuk 30 santri baru.  

Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Islam Batipuah Ateh Yonnarlis, Sabtu (29/5/2021) kepada Sekretaris Caretaker Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tanah Datar Armaidi Tanjung yang berkunjung ke pesantren yang terletak di jalan Tuan Gadang Batipuah, Jorong Balai Mato Aie, Nagari Batipuah Ateh, Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar.

Dikatakan Yonnarlis, di satu sisi tingginya minat masyarakat menyerahkan anaknya ke pesantren ini sangat menggembirakan, namun fasilitas pendidikan pesantren masih sangat terbatas. 

"Alhamdulillah, kini sudah ada tanah seluas 3.826 m2 yang dibeli dari infak, sedekah dan sumbangan masyarakat senilai Rp500 juta yang dikumpulkan selama sebulan melalui gerakan wakaf tunai akhir 2020 lalu," kata dia.

Saat ini juga, katanya, sudah tersedia Rp83 juta untuk mulai membangun ruang belajar dan asrama. Insya Allah, terkumpul Rp200 juta segera peletakan batu pertama pembangunan 4 lokal belajar berlantai tiga.

Dikatakan Yonnarlis, PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh dibawah Yayasan Islam Batipuah Ateh akta notaris nomor 16 tahun 2020 keputusan Kemenkumham nomor AHU-00147.AH.01.04 tahun 2020. Cikal bakal terbentuknya pondok pesantren ini berkaitan dengan tingginya keingginan masyarakat Batipuah Ateh secara khusus untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama dalam bidang agama Islam.

Berdasarkan hal tersebut, Yayasan Islam Batipuah Ateh sebagai sebuah lembaga yayasan merealisasikan keinginan itu, didirikan PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh sebagai lembaga pendidikan agama. PPTI didirikan 9 Nopember 2019. Pesantren menggunakan konsep asrama dengan tujuan agar santri dapat focus dalam pembelajaran dan pesantren dapat sepenuhnya membentuk akhlak santri tanpa pengaruh luar.

"Saat ini kelas 1 sebanyak 19 santri, 13 laki-laki dan 6 orang perempuan. Saat ini ruang belajar dan asrama berlangsung di samping masjid Hidayah milik masyarakat," tutur Yonnarlis.  

Sekretaris Caretaker Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tanah Datar Armaidi Tanjung saat bersilaturrahmi dengan santri/santriwati PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh yang tengah belajar menyampaikan agar santri belajar serius, disiplin dan jangan main-main. Santri/santriwati PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh adalah pemimpin masa depan di tengah umat.

"Santri harus bangga belajar di pesantren. Walaupun terpisah dari orangtua dalam kesehariannya, tapi santri lebih focus waktunya belajar. Santri terhindar dari hal-hal yang bisa mengganggu proses belajar mengajar yang banyak menimpa anak-anak sebaya santri di luar pesantren," tutur Armaidi Tanjung, penulis buku Anakku! Kenapa Harus Masuk Pesantren ini.

Dikatakan Armaidi Tanjung, dengan rutinitas belajar di pesantren, praktek ibadah keseharian yang dijalankan di pesantren dan adanya pengawasan dari guru asrama, maka sangat kecil kemungkinan anak-anak santri melakukan perilaku nakal dan menyimpang. Karena itu, sangat wajar orangtua mulai banyak memasukkan anaknya ke pesantren. Sehingga pesantren PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh yang baru berdiri setahun saja sudah mampu menolak pendaftar calon santri karena kelebihan kuota daya tampungnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun