Mari kita bicara data..
Tahukah Anda, Semen Indonesia sudah mngucurkan dana CSR sebanyak 37,5 miliar sejak 2014? Jika Anda benar-benar menyimak beritanya, tentu Anda sudah pernah membaca besaran dananya tiap tahun. Pada 2014, digelontorkan 7 miliar, tahun 2015 meningkat jadi 10,5 miliar, dan tahun ini hampir dua kali lipat lebih banyak: 20 miliar.
Jika masyarakat Rembang benar-benar menolak pendirian pabrik Semen Indonesia di sana, lalu kenapa mereka mau menerima uang sebanyak itu? Sangat tidak logis (atau ini yang disebut ironis?).
Jika bukan mereka yang menerima uangnya, lalu nama siapa yang tertera dalam akad serah terima? Lha kok sampai Bupati Rembang pun datang. Kehadiran Bupati Rembang salah satunya saat menjadi keynote speaker dalam seminar kewirausahaan yang diselenggarakan Semen Indonesia di Rembang. Bertepatan dengan menyambut Hari Kebangkitan Nasional, 21/6, lalu. Dalam kesempatan itu pula, ia menuturkan, "Program Semen Indonesia ini sejalan dengan rencana penguatan ekonomi pemerintah, wujud sinergi antara pemda dan BUMN untuk mengitegrasikan program pemberdayaan masyarakat."
Masih dalam rangkaian agenda yang sama, Semen Indonesia mengajak 50 peternak sapi di Kabupaten Rembang untuk studi banding ke Tuban dan belajar tentang peternakan modern. Sehari sebelum acara seminar itu, Semen Indonesia juga melakukan launching pemberdayaan dan pengembangan UMKM bertajuk Paguyuban Belanja Bakul Keliling Rembang (PB2KR) di Kantor Pemda Rembang. Sekaligus memberikan bantuan berupa caping, rompi dan rengkek (rak sepeda untuk berjualan) sebanyak 60 paket.
Mau data yang lebih wow?
Awal 2016 lalu, dilasir Republika.co.id, Semen Indonesia memberikan bantuan sebanyak 1,78 miliar kepada masyarakat sekitar pabrik Rembang. Bantuan meliputi pembangunan rumah layak huni, pembuatan gapura desa, jamban, serta pemberian bibit pohon. Pembangunan rumah senilai total 1,13 miliar diberikan kepada 31 warga desa, meliputi 6 desa (Desa Kulutan, Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Timbrangan, Desa Pasucen, Desa Kadiwono) di Kabupaten Rembang.
Sisanya, senilai Rp 134 juta kepada 50 warga desa sekitar perusahaan untuk pembuatan jamban sehat. Ditambah Rp 208 juta untuk pembangunan gapura. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 4 Desa sekitar pabrik yang terdiri dari Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Pasucen, Desa Kadiwono. Terakhir, senilai Rp 309 juta diberikan dalam bentuk 10.500 bibit pohon.
Sedangkan selama tahun 2015, perusahaan telah merealisasikan anggaran untuk kegiatan CSR di Rembang mencapai Rp 10,5 miliar untuk berbagai kegiatan seperti bantuan kesehatan, Bantuan pengembangan sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pendidikan, bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan dan bantuan tanggap darurat bencana.
Tentu, paparan data in belum semuanya. Mungkin bakal bikin mata Anda memerah kalau baca selengkapnya. Paling tidak, data di atas menunjukkan kalau, sebenarnya sebagian besar masyarakat Rembang sudah menerima keberadaan Semen Indonesia.
Kalau masih ada yang mengingkari, mungkin mereka adalah yang golongan yang tidak kecipratan "kue CSR perusahaan". Atau, tak menutup kemungkinan, ada invisible hand yang membuat mereka menjadi tameng kekuasaannya, hingga Semen Rembang benar-benar dihentikan, dan digagalkan (lagi) pembangunannya.