Mohon tunggu...
Zenifha
Zenifha Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah Teman, Dengan menulis bisa menjadi apa saja dan siapa saja ✌️

Seorang ibu yang berprofesi sebagai guru. Yang selalu sibuk berdo'a untuk ketiga anak shalehnya. Yang percaya bahwa Do'a bisa mengalahkan segalanya....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lukaku Mati bersama Rindu

23 Januari 2021   20:25 Diperbarui: 23 Januari 2021   20:33 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku rantai harap dibawah gusar
Diantara celah malam yag pulas
Biar ku pamerkan padamu
Bahwa lukaku sudah mati bersama rindu

Kebersamaan kita yang ranum
Harus ku usir ulang dalam hening
Ketika dia kembali
Ku usir lagi berkali-kali

Aku hampir gila
Ada kegilaan yang tak berkesudahan
Menggerogoti hati dan tubuh pelan-pelan
Kamu mana peduli tentang ini
Biar ku ikat dia bersama gilanya senja

Kamu dengan sendirimu
Menutup rapat segala hal dariku
Tak ada kesempatan ulang buat pecundang
Hingga aku menyerah pada keadaan

Semoga lukaku benar-benar mati bersama rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun