2005
Diteras depan, kita menepi dari hingar
Duduk santai memandangi buah delima yang masih muda
Sesekali kita cekikikan, menatap kelakuan para pengguna jalan
Kadang memperhatikan
lalu bisik2 mengkritik
untuk hal seperti itu kita merasa sempurna, cuek berghibah tanpa merasa dosa (Maafkan kami yang ga ada akhlak)
Lalu....
Kamu, menghitung angkot yang menuju leuwi daun
Dia, menghitung angkot yang menuju simpang lima
Dan aku mendamparkan diri pada waktu
Menikmatinya pelan Dan tak peduli apa yang akan terjadi setelah ini
Saat itu, adalah masa kita yang ranum
Tiga Tahun kita tanam kenangan
Dan kini kita panen dalam fikiran
Jangan Lupa Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H