Mohon tunggu...
Zenifha
Zenifha Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah Teman, Dengan menulis bisa menjadi apa saja dan siapa saja ✌️

Seorang ibu yang berprofesi sebagai guru. Yang selalu sibuk berdo'a untuk ketiga anak shalehnya. Yang percaya bahwa Do'a bisa mengalahkan segalanya....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Hari di Tahun 2005

23 Januari 2021   13:54 Diperbarui: 23 Januari 2021   13:56 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

2005

Diteras depan, kita menepi dari hingar
Duduk santai memandangi buah delima yang masih muda

Sesekali kita cekikikan, menatap kelakuan para pengguna jalan
Kadang memperhatikan
lalu bisik2 mengkritik

untuk hal seperti itu kita merasa sempurna, cuek berghibah tanpa merasa dosa  (Maafkan kami yang ga ada akhlak)  

Lalu....
Kamu, menghitung angkot yang menuju leuwi daun
Dia, menghitung angkot yang menuju simpang lima
Dan aku mendamparkan diri pada waktu
Menikmatinya pelan Dan tak peduli apa yang akan terjadi setelah ini

Saat itu, adalah masa kita yang ranum

Tiga Tahun kita tanam kenangan
Dan kini kita panen dalam fikiran

Jangan Lupa Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun