Mohon tunggu...
Humaniora

Pola Asuh yang Baik Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

15 November 2018   22:09 Diperbarui: 15 November 2018   22:19 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak dapat berkembang dengan baik pasti menjadi harapan setiap orang tua, akan tetapi tidak semua orang tua memiliki kesadaran akan hal apa saja yang mempengaruhi atau menghambat perkembangan anak. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak adalah bentuk pola asuh (Casmini, 2007). Pola asuh yang baik akan menjadikan  perkembangan menjadi baik anak pula (Casmini, 2007). Beberapa orang tua justru menerapkan sistem pola asuh yang cennderung dictator, sehingga psikologis anak terganggu dan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari baik ketika berada di lingkungan rumahnya maupun di sekolah.

Dewasa ini kita mengetahui bahwa terdapat beberapa orang tua yang cenderung mengabaikan anaknya, sikap pengabaian tersebut dapat membuat anak akan mencari bentuk perhatian lain diluar rumah (Suwaid, 2010). Sedangkan masa anak-anak merupakan masa yang sangat pesat dalam tahap perkembangannya, sehingga dibutuhkan bentuk-bentuk perhatian para orangtua untuk membantu tumbuh kembang anak agar sesuai dengan tahap perkembanganannya.

Peran orangtua khususnya ibu terhadap pemberian pola asuh pada anak sangat penting, hal tersebut dikarenakan ibu adalah orang yang dirasa paling dekat dengan anak dan lebih mengetahui sejauh mana perkembangan anak. Karakteristik mengasuhan anak yang baik menurut Suwaid (2010) adalah:

  • Mengajarkan Agama dan Akhlaq yang Baik
  • Ibu yang baik adalah ibu yang dapat mengajarkan ilmu agama dan akhlak yang baik. Ilmu agama adalah dasar dari kehidupan yang nantinya berguna untuk kehidupan dunia anak maupun di akhirat, sedangkan ajaran akhlak adalah ajaran bagaimana sang anak berperilaku yang baik dalam masyarakat. Sudah sepatutnya seorang ibu mempunyai ilmu agama dan menjadi tauladan akhlak yang baik agar bisa ditiru dan diamalkan oleh anak.
  • Berjiwa Keibuan.
  • Memeiliki jiwa keibuan adalah sebuah kaharusan yang dimiliki ibu. Keibuan yang dimaksudkan disini adalah bentuk pemberian atau curahan kasih sayang serta perhatian pada anak-anaknya. Seorang ibu yang berjiwa keibuan adalah penyabar dan telaten dalam membimbing dan mengasuh anak-anaknya (Suwaid, 2010).
  • Mengajarkan Gaya Hidup yang Baik.
  • Ibu sudah sepatutnya mengajarkan bagaimana gaya hidup yang baik dan berperilaku yang baik pada anak, seperti mandiri, tidak boros, disiplin dan bentuk perilaku lainnya yang seharusnya dimiliki oleh anak. Sehingga perilaku tersebut nantinya akan membantu perkembangan anak di masa depan dengan lingkungan sosialnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun