Di bawah langit biru yang membentang,
Hatiku merindu, dambaan yang tak terucapkan.
Seperti bunga yang merindukan sinar mentari,
Kutemui dambaan hati yang abadi.
Biru laut nan dalam, berkilau di cakrawala,
Rindu menyatu, berbisik di hening malam.
Dalam detak jantung, kuinginkan engkau,
Dambaan hati, kasih yang setia selalu.
Bagai embun pagi, lembut menyentuh dedaunan,
Kaulah yang kuharapkan, cinta yang suci dan abadi.
Kuukir harapan di setiap rona senyummu,
Agar kau tahu, kau jadi dambaan di hatiku.
Di bawah bintang gemintang yang berkelap-kelip,
Kulukiskan namamu, dalam doa yang terucap.
Semoga waktu berhenti, saat kita bersama,
Dambaan hati, takkan pernah tergantikan.
Oh, dambaan hati, datanglah dalam pelukan,
Satu jiwa, satu cinta, tiada pernah berpisah.
Sepanjang hidup, kuhanya milikmu,
Kau adalah dambaan hati, cinta sejati.
Hingga akhir nafas, kupegang janji ini,
Engkau dan aku, bersama hingga keabadian.
Dambaan hati, kau membuat dunia indah,
Cinta kita terukir, takkan pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H