Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ada Maling "View" di Kompasiana

24 Maret 2018   15:48 Diperbarui: 24 Maret 2018   16:10 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, menulis di blog keroyokan semacam Kompasiana ini salah satu motivasinya adalah aktualisasi diri, sehingga gagasan dan pemikiran tentang suatu topik bisa dituangkan ke dalam tulisan. Setelah tulisan itu dimuat, tentu wajar jika penulisnya ingin tahu seberapa banyak yang membaca artikelnya itu dan tentunya juga tanggapan mereka.

Di sinilah seorang penulis mengamati berapa angka view itu setiap beberapa menit atau jam. Dia ingin tahu seberapa banyak orang yang tertarik untuk membaca artikelnya. Walaupun dia sadar, jumlah view itu tidak mencerminkan artikelnya pasti dibaca tuntas. Namun setidaknya ada yang menaruh perhatian pada tulisannya.

Dalam urusan view,  penulis pasrah bongkokan kepada kepiawaian tim IT Kompasiana. Jadi tentang jumlah dan bagaimana jumlah view itu aman tidak diobok-obok pihak luar, dan sesuai jumlah pembaca artikel yang sebenarnya, itu menjadi tugas dan tanggung jawab admin dengan tim IT Kompasiana.

Di sinilah masalah itu ada. Kebanggaan dan kebahagiaan penulis melihat jumlah view tulisannya itu telah dipermainkan oleh  maling view yang berhasil masuk sistem dan mengurangi jumlah view yang ada. Kejadian ini sudah cukup lama terjadi dan bahkan sempat memunculkan adu kesaktian mengubah jumlah view sebuah tulisan. Sebagai Kompasianer yang baik, saya tidak tergoda untuk ikut adu sakti karena  memang tidak sakti.

Seharusnya, melihat rentang waktu yang ada, persoalan ini sudah bisa diatasi oleh Tim IT. Terlebih lagi, ada program K Reward yaitu program pemberian insentif uang cash lewat E-Cash yang dihitung berdasarkan perolehan view. Memang ada penjelasan yang menyatakan jumlah view yang asli di mesin Google tidak berubah, meski di tampilan Kompasiana dikurangi atau ditambah.

Tetapi persoalan jumlah view ini bukan sekedar terkait K Reward. Penulis tahu jumlah   view itu ya di tampilan artikel atau laman profil penulis. Pembaca juga biasanya ada yang melihat jumlah view dulu sebelum memutuskan untuk membaca sebuah artikel. 

Jadi tindakan maling view di Kompasiana itu tidak hanya membuat kecewa seorang penulis yang melihat artikelnya dibaca sedikit orang. Pengunjung Kompasiana juga bisa terpengaruh dengan jumlah view yang sedikit itu. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan penempatannya sebagai artikel terpopuler atau NT, yang terbukti sangat efektif untuk menarik pembaca.

Hari ini misalnya, Susiharyawan yang mengamati jumlah view di artikelnya menyebut jumlah view artikel berkurang dari 120-an srooot turun jadi 80. Dan pukul 13.31 tadi untuk keempat kalinya view artikelnya dikurangi dari 195 ke 170. Dari pengamatan sebelumnya, setiap hari rata-rata jumlah view artikel yang ditulisnya berkurang tiga sampai empat kali.

Saya juga mengalami hal serupa. Artikel saya berjudul Soal Indonesia Bubar, Prabowo Mungkin Hanya Iseng yang tayang Kamis malam, awalnya secara perlahan jumlah view-nya mencapai 45. Namun tiba-tiba saja, wusss sroootturun jadi 3. Pengurangan semacam ini terjadi beberapa kali. Namun saya tidak mau begadang hanya untuk melihat jumlah view.

Yang menarik, yang diserang maling view hanya beberapa Kompasianer dengan artikel politik atau menyasar kelompok tertentu. Jadi, sulit untuk tidak menyebut tidak ada kaitan antara maling view ini dengan kepentingan  atau dukungan politik terhadap kelompok tertentu. 

Sebagai penulis saya sangat tidak nyaman dengan adanya maling view di Kompasiana ini. Anjuran agar penulis menyebarkan tulisan ke grup medsos sudah saya jalankan, walaupun ini seperti mengingatkan cerita tentang seorang jurnalis yang juga disuruh jualan koran dan iklan. Namun setelah tulisan disebar, ternyata jumlah view tulisan malah dimaling.

Jadi siapa yang harus dipisuhi kalau seperti ini.

Salam salaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun