Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Curhat ke Tuhan Melalui Twitter

21 Januari 2017   13:21 Diperbarui: 21 Januari 2017   13:25 2379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: antaranews.com

Jadi pembaca twitnya itu sebenarnya hanya diberi jatah informasi bahwa SBY telah curhat ke Allah, Tuhan YME. Soal isi curhat dan jawaban Tuhan atas curhat SBY itu urusan SBY dan Allah, Tuhan YME. Bahasa mudahnya, ini urusan pribadi yang disebarkan kekhalayak agar diketahui secara massal.

Andaikan medsos macam twitter itu belum ada, dan yang ada itu hanya megaphone, curhat semacam itu bisa diibaratkan seseorang yang curhat kepada Tuhan sambil memegang megaphone atau mic loudspeaker. Curhatnya kepada Tuhan tetapi suaranya menggema ke telinga manusia. 

Dengan kemajuan teknologi saat ini, mungkin saja nanti juga muncul manusia yang curhat kepada Tuhan kemudian merekamnya secara audio visual, dan mengunggahnya ke media sosial. Atau, dia langsung siaran live lewat medsos ketika curhat ke Tuhan sehingga pengguna medsos lain juga tahu kalau dia sedang curhat ke Tuhan.

Tentu saja cara curhat SBY di twitter tidak seperti itu. Cara itu lebih halus, tidak berisik karena tidak menimbulkan suara, tetapi manusia lain tahu kalau dia sedang curhat kepada Allah, Tuhan YME. Soal reaksi pembaca twitter lain, itu urusan lain. Yang jelas, SBY sedang curhat ke Allah, Tuhan YME, bukan ke pembaca twitter.

Mungkin, perbandingan yang lebih cocok untuk curhat semacam itu adalah curhat model para penyair. Mereka sering mencurahkan isi hati dan pengalaman spiritualnya lewat jalan sunyi, puisi. Tentunya, para penikmat puisi mereka lantas akan sibuk sendiri mengintepretasikan curhat para penyair itu, dari berbagai sudut pandang sampai telaah filosofis.

Bisa saja, curhat SBY kepada Allah, Tuhan YME ini juga akan menimbulkan kesibukan tersendiri kepada para followersnya yang mencapai 9,4 juta itu untuk mengintepretasikan dan menelaahnya dari berbagai sisi. Intinya, meski itu curhat SBY kepada Tuhan, dia jelas akan dapat perhatian sebagaimana para penyair. Bahkan perhatian kepada SBY jelas bisa lebih besar, selain karena followersnya 9,4 juta, dia juga mantan presiden. 

Jadi, sebenarnya apa tujuan curhat SBY kepada Allah, Tuhan YME lewat twitter itu, agar Allah menjawab curhatnya ataukah agar para followersnya tahu dan sibuk mengintepretasikan dan menelaah isi curhatnya itu? Lagi-lagi yang bisa jawab ya hanya SBY. Isi hati dan maksud seseorang siapa yang tahu, kecuali dia dan Tuhan. Yang pasti, dari kalimat dan kata yang ada dalam twit SBY itu jelas ditujukan ke Tuhan, bukan ke followersnya dan pembaca twitter.      

Masih ragu kalau SBY itu curhat ke Allah, Tuhan YME, bukan ke pembaca twitter. Mari kita baca lagi twitnya: S. B. Yudhoyono@SBYudhoyono: "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*". 

Jelas kan. Yang diseru SBY adalah Allah, Tuhan YME. Soal isi curhatnya itu urusan dia dan Tuhan. Pastilah Allah tahu apa yang dicurhatkan SBY, tentang "negara kok jadi begini", "juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela", "kapan rakyat & yg lemah menang". Allah itu Maha Tahu Segalanya, Maha Bijaksana, Maha Adil, dan Maha Segalanya.

Karena curhat SBY itu ditujukan kepada Allsh, Tuhan YME, maka rasanya kok kurang pantas menilai isi curhat itu. Itu kan sudah domain Tuhan untuk menilai. Kita ini ya sekedar tahu sajalah karena curhat itu lewat twitter. Memang, ada keinginan juga untuk menilai isi curhat itu. Tapi itu curhat kan ditujukan Tuhan, jadi jangan mendahului Tuhan Penguasa Semesta Alam.   

Namun, tidak usah khawatir, Allah itu jelas tidak akan pernah terprovokasi oleh curhat hamba-hambanya. Dia Maha Adil, Maha Tahu, juga Maha bijaksana. Jadi tenang saja, tak perlu sibuk mengintepretasikan dan menelaah curhat SBY itu. Itu bukan puisi para penyair, itu curhat SBY kepada Allah, Tuhan YME.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun