Kalau ane ditanya : " seberapa besar cinta kamu sama Fatin? " pasti ane akan jawab : " sebesar rasa cinta ane sama Persib dan MU."
Bagi ane Persib dan MU seperti halnya makan, yang telah menjadi kebutuhan setiap hari yang tak terlupakan dan tak pernah membosankan.
Cinta ane sama Persib tak mengenal menang ataupun kalah. 30 Juli 1995 atau setahun sebelum Fatin lahir adalah terakhir kalinya Persib menjuarai Liga Indonesia, berarti telah 18 tahun Persib tak pernah merasakan gelar juara tapi apakah rasa cinta ane berubah??? Oh tidak...ane tetap saja setia untuk selalu mendukung dan mencintai Persib bagaimanapun keadaannya. Walaupun ane tak pernah menjadi anggota resmi bobotoh dan juga tak pernah nonton langsung di stadion tapi ane yakin cinta ane sama Persib tak kalah besar seperti yang lainnya.
Begitupun cinta ane sama Manchester United. Walaupun sering ditinggal pergi para bintangnya, selalu apes di final Liga Champion dan yang terbaru ditinggal pensiun oleh sang Opa Fergie sehingga banyak yang meragukan kemampuan MU sekarang tapi ane tak pernah berfikir tuk pindah ke lain hati.
Tiap kali nonton Persib dan MU ane pasti akan "mules" ( pinjem kata fatinistic ) dan deg-degan, bukan karena ragu akan kemampuannya tapi karena Persib dan MU sering membuat sebuah kejutan. Saat ane yakin bakal menang eehh malah kalah dan saat ane merasa pesimis eehh malah menang...nyebelin tapi ngangenin...
Tiap kali ane buka FB atau twitter pasti yang dicari adalah berita Persib dan MU. Tak ada yang menarik dari sepakbola kecuali Persib dan MU, karena bagi ane sepakbola adalah Persib dan MU.
SEPERTI ITULAH CINTA ANE SAMA FATIN...
NB: maaf yah artikelnya acakadul bin amburadul tapi mudah-mudahan faham maksudnya.hehehe
Salam fooooyyyyaaaa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H