Mohon tunggu...
Dakwah Masa Kini
Dakwah Masa Kini Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi

Da'wah Masa Kini merupakan komunitas Majelis Ilmu yang di pimpin langsung oleh Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi dengan Whatsapp 085376542518, komunitas ini berdiri sejak tahun 2017 dengan anggota dari kaum pelajar maupun orang dewasa dan muallaf maupun islam secara keturunan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fathul Ghaib "Risalah 8"

27 Desember 2022   12:05 Diperbarui: 9 Februari 2023   10:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AT-TAFSIRU MINAL RISALATUL TSAMINAH

---------------------------------

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah keturunan Rasulullah Saw yang ke 13, nasab ayah beliau sampai pada Hasan cucu Nabi,, dan nasab ibu beliau sampai kepada Husein yang juga cucu Nabi, beliau ulama Fiqh yang sangat dihormati dan bergelar Rajanya Para Wali dalam Tharekat dan Tasawuf,, serta dikenal juga sebagai ulama Sunni bermadzhab Hambali dan beliau pendiri Thariqah Qadiriyyah,.

Dalam kitab Fatuhul Ghaib pada Risalah 8 beliau telah menutur nasehat tentang Ilmu Bathiniyah, penjelasan beliau dalam pasal ini sangatlah detail untuk kita pahami,, apabila telah memperoleh suatu ilmu hikmah maka janganlah merasa cukup atas suatu ilmu tersebut, karena masih banyak lagi ilmu hikmah lainnya yang mungkin suatu saat akan di karuniai Allah Swt,, maka mintalah kepada-Nya sesuatu apapun yang menurut Dia baik untuk mu dan bukan meminta sesuatu yang baik menurut mu, dan apabila telah berada di jalan ilmu hikmah maka janganlah meminta lebih kecuali Dia yang melebihkan,, sebab apa yang kamu minta lalu Dia berikan maka kelak kamu akan di mintai pertanggung jawabannya, namun jika Dia menghedaki itu pada diri mu maka pertanggung jawabannya hanya sifat manusiawi seperti tamak atau tidak merasa puas dan lainnya, sehingga kamu harus terus berbuat kebaikan sebagaimana kebaikan itu yang di ajarkan-Nya lewat kalam dan kebaikan lewat sunah,, dengan demikian barulah kamu mengetahui sesuatu hal yang tidak diketahui oleh manusia pada umumnya sebagai tanda kebesaran-Nya kepada mu,.

Kemudian jika Dia memaksa mu untuk masuk dalam Ilmu Hikmah maka masukilah dengan rendah diri lagi penuh tawadu',, sebab Dia berfirman kepada Rasul-Nya supaya jangan merasa iri kepada orang lain yang di karuniakan sesuatu hal yang tidak di karuniakan kepada mu, sebab Allah yang Maha Kuasa berkendak mengujinya dengan karunia tersebut dan apa yang kamu peroleh itu merupakan sebuah karunia yang lebih baik dari apa yang tidak kamu ketahui,, bahkan Allah Swt juga memberi nasehat pada Nabi-Nya agar berhati2 terhadap keadaan apapun agar ridho atas apa yang telah di karuniakan kepada mu, sebagaimana Dia yang Maha Agung berfirman bahwa apa saja yang Dia berikan dengan perkara2 yang baik kepada mu,, seperti kenabian maupun ilmu atau keridhoan dan kesabaran atau pengetahuan agama dan tekad untuk berjuang di jalan Allah,.

Semuanya itu adalah hal yang baik bahkan lebih berharga dari segala sesuatu yang Dia berikan kepada orang lain, sedangkan kebaikan itu terletak kepada bagaimana seseorang itu menjaga atas apa yang telah Allah karuniakan kepadanya,, serta merasa puas dengan karunia tersebut dan menjauhi segala keinginan manusiawinya, sebab Allah memberikan karunia atas apa yang telah menjadi haq bagi mu dan Allah tidak akan memberikan karunia kalau itu bukan menjadi haq mu,, namun kamu tidak boleh tamak serta tidak merasa puas karena segalanya adalah ujian dan bertentangan dengan akal dan ilmu yang sempurna, namun makin tinggi tingkat kewalian kamu maka makin tinggi tingkat ujian yang akan kamu dapati,, jika kamu lolos maka kamu akan naik ketingkat yang lebih tinggi dan jika kamu tidak lolos maka tingkat mu angkat turun kembali kepada tingkat dasar, maka berhati2lah karena kamu ketika itu sangat2 dekat dengan Allah dan doa mu langsung terkabul jadi teruslah berbuat baik di sisi-Nya,, dan yang harus kamu ketahui adalah jika keadaan spiritual mu berubah2 berarti tingkatan mu baru mencapai Wali Allah biasa, namun jika spiritual mu tetap di jalurnya atau tidak berubah maka itulah tingkatan Wali Allah yang memiliki derajat tinggi,.

Nashihah Ustadz Muhammad Yusuf al-Minangkabawi Min Kitabul Fatuhul Ghaibi Fii Risalatul Tsaminah


---------------------------------

  SHARE ALL GROUP

Pembahasan Sebelumnya Risalah 7

https://bit.ly/3VDhDpn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun