Mohon tunggu...
Abdul Munib
Abdul Munib Mohon Tunggu... -

Yang penting tidak menjadi orang bodoh dan gila...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Aremania, Kunci Sukses Membungkam Arab di GBK

8 Maret 2013   22:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:06 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melawan Arab Saudi pada lanjutan PPA di GBK mendatang, Timnas tidak hanya harus dihuni oleh pemain-pemain terbaik sejagad raya dunia akhirat, namun juga harus mendapat dukungan moril dari supporter ketika pertandingan akan dan tengah berlangsung.

Sebagai salah satu basis kekuatan suporter di Indonesia, yang juga bisa disebut suporter banci, suka main keroyok, penyiksa, pemukul, perampok dan lain-lain  (Aremania, red) maka diharapkan kelompok suporter ini bisa menjadi penentu kemenangan Timnas melawan Arab.

Sebagaimana diketahui, kumpulan arek waria (Aremania, red) itu sangat bermusuhan dengan kelompok suporter arek wani (Bonekmania, red). Tidak peduli, dimana dan kapan ada kelompok suporter itu lewat, maka ketika ada orang lain, orang biasa, yang kebetulan menggunakan atribut suporter lawan, akan disikat habis, dikeroyok, dipukuli, dirampok, atau yang lebih parah lagi, dibunuh. Hal yang terakhir ini kerap kita dengar di media massa, yang mana pelakunya adalah kumpulan suporter banci atau arek waria (Aremania, red) sedangkan korbannya adalah Bonekmania. Maka dengan kondisi seperti ini semestinya bisa dimanfaatkan untuk bisa mengalahkan Arab di GBK.

Salah satu caranya adalah ketika rombongan pemain Arab akan menuju GBK, harus ada orang yang memasang gambar simbol Bonek di bus kendaraan pemain tersebut, dengan latar berwarna hijau yang mencolok. Sehingga kalau bus itu sampai di stadion akan langsung disambut oleh pasukan arek waria (suporter banci) untuk menjemputnya dengan hadangan batu, parang, golok, pedang dan lain-lain. Dengan demikian bus akan terhambat lama, pemain tidak bisa masuk, sedangkan ofisial pertandingan sudah menunggu-nunggu lama di pinggir lapangan dan akhirnya Arab dinyatakan kalah WO karena tidak bisa hadir di lapangan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Maka Indonesia dinyatakan menang dengan skor 3-0.

Skenario ini bisa saja diterapkan ketika kita melakoni laga kandang dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Hahahahahaaa……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun