(Sumber : wikipedia.org)
Short movie anime yang pertama kali aku tonton. Hotarubi no Mori e yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti Menuju Hutan Penuh Cahaya Kunang-Kunang adalah sebuah komik karya Yuki Midorikawa, sebuah komik one-shot yang kemudian mendapat adaptasi animenya pada tahun 2011 dan hanya berdurasi 45 menit. Coba bayangkan apa yang saya dapat dari film yang berdurasi sesingkat itu? Cuma satu kata, so sweet!
Takegawa Hotaru selalu melewatkan liburan musim panasnya di desa tempat tinggal sang paman, saat usianya enam tahun, Hotaru tersesat di hutan dan tak bisa pulang. Konon, menurut warga desa, hutan itu adalah tempat tinggal roh dewa gunung dan siapapun yang masuk ke hutan itu takkan bisa kembali. Dipenuhi rasa takut dan kesepian, Hotaru menangis, hal itu mengundang seorang roh datang mendekatinya.
"Hei, bocah!" saat mendengar suara itu, Hotaru berhenti menangis, dan mendapati sosok yang menyerupai manusia namun wajahnya tertutup topeng berdiri mengamatinya, karena senang bukan main, Hotaru berlari menghampirinya tapi laki-laki itu malah menghindar dan berkata bahwa dirinya adalah youkai (roh/siluman), jika ada manusia yang menyentuhnya maka dia akan lenyap.
Namun, roh itu malah mengantar Hotaru pulang menuju batas desa, merasa berhutang budi, Hotaru berjanji kalau dirinya akan kembali lagi ke hutan itu.
Dan benar, Hotaru kembali lagi ke hutan itu keesokan harinya, liburan musim panas Hotaru ia habiskan bermain di hutan bersama Gin sang youkai.
Sejak saat itu, musim panas menjadi musim yang paling dinantikan oleh Hotaru, karena ia bisa berlibur ke desa dan bertemu dengan Gin. Tahun demi tahun pun ia lewati, sekarang Hotaru sudah menjadi siswi SMA, ia menyadari bahwa dirinya selalu berubah, namun Gin, ia masih tetap sama seperti saat mereka pertama bertemu.
Suatu ketika, Hotaru berucap pada Gin bahwa ia ingin segera lulus dan bekerja di desa agar setiap hari ia bisa bertemu dengan Gin, tanpa disadari cinta pun mulai tumbuh dihati Hotaru.
Anime ini beberapa kali mendapat penghargaan, cerita yang simple namun menyentuh membuat penonton ikut larut dalam suasana. Bahkan saya hampir menitihkan air mata ketika Hotaru mengatakan pada Gin agar tak menyentuhnya apapun yang terjadi sambil menangis. Selama 45 menit film ini, cerita awal, tengah dan akhir pun dibuat seimbang. Dan saya salah satu orang yang tak rela dengan ending film ini, kurang puas.
Tapi anime ini layak untuk ditonton para remaja yang suka dengan cerita cinta yang manis, buat hiburan dikala kemelut kisah cinta kalian hehe..