Kolostrum dan Imunitas di bidang peternakan selalu menjadi topik yang menarik, terutama pada peternakan2 yang bukan hanya bertujuan untuk budidaya, tetapi juga untuk penggemukan. Budidaya disini dimaksudkan ternak untuk dikembangbiakan, sedangkan untuk penggemukan adalah ternak hanya dipelihara untuk batas waktu tertentu untuk kemudian dijual.
Kolostrum adalah air susu yang diproduksikan oleh induk pada hari-hari pertama setelah melahirkan, yang secara fisik maupun kimia berbeda dengan air susu biasa. Kolostrum mengandung protein Globulin dan Albumin, yang secara spesifik Globulin ini bereaksi terhadap antigen sehingga disebut antibodi. Antibodi adalah salah satu bagian terpenting dalam sistem kekebalan tubuh sehingga Globulin ini disebut Immunglobulin (Ig). Bagi anak yang baru dilahirkan kolostrum penting karena mempunyai tiga komponen yaitu sebagai pakan fisiologis, bersifat laksatif dan immunologis.
Anak kambing dilahirkan tanpa perlindungan immunologis, karena kambing sebagaimana domba, adalah ternak dengan plasenta epitheliochorialis yang tidak memungkinkan Ig-transfer dari induk ke janin, walaupun immunoglobulin (Ig) sudah ada di ambing sekitar 12-14 hari sebelum induk melahirkan.Â
Oleh karena itu status immunologis pada anak yang baru dilahirkan terjadi melalui transfer immunoglobulin (Ig) maupun maternal immunocells dari induk lewat kolostrum, yang kedua-duanya langsung akan diserap diusus dan diedarkan oleh pembuluh darah dari anak yang baru lahir. Pada kolostrum sapi dan babi berbeda, telah diketahui mengandung enzyminhibitor yang dapat menghambat enzym proteolisis dari saluran pencernaan, oleh karenanya immunprotein yang masuk dapat segera diserap dan berguna bagi anak yang baru dilahirkan.
Pemberian kolostrum pada anak yang baru dilahirkan berdasarkan literatur2 yang ada, berbeda-beda berdasarkan jumlah dan cara pemberiannya. Ada yang menganjurkan sebaiknya diberikan sekitar 500ml/hari, ada yang menganjurkan 30g/kg berat badan, dengan sekali pemberian segera setelah anak domba dilahirkan. Ada yang menganjurkan pemberian sehari saja, namun ada juga yang menganjurkan selama seminggu harus diberikan kolostrum. Pengertian yang harus diperhitungkan adalah bahwa tingkat absorbsi Ig terbatas waktunya, disebabkan daya serap usus (dimana nutrisi diserap) yang akan menurun dalam 24 jam.
Penelitian saya pada kambing boer, anak yang baru dilahirkan (sebelum mendapatkan kolostrum) kandungan Ig didarah 0 mg/ml, setelah mendapatkan kolostrum yang diberikan dengan jarak waktu 4 jam akan meningkat drastis dalam 24 jam, kemudian menurun sampai ke batas minimal. Kandungan Ig ini diukur dari sampel darah anak kambing yang diambil dari vena jugularis dimulai dari sebelum mendapatkan kolostrum (umur 0 jam) dengan selang 4 jam sesuai pemberian kolostrumnya sampai hari ke-7.Â
Jumlah pemberian kolostrum sebanyak 230 g/kg berat badan adalah berdasarkan jumlah kolostrum yang dapat diminum oleh anak kambing yang menyusu pada hari-hari pertama lahir. Jumlah ini ditentukan berdasarkan penelitian saya lainnya, berapa banyak konsumsi anak yang baru dilahirkan. Anak yang baru dilahirkan sampai berumur 8 minggu diteliti tingkah laku menyusunya, sehingga bisa ditentukan berapa banyak air susu yang terkonsumsi.Â
Kandungan Ig dalam air susu menurun drastis dalam 24 jam, sehingga sampai dihari ke-5 sudah mencapai kondisi minimal. Hal ini kita katakan bahwa air susu sejak menurunnya kandungan Ig sudah dapat disebut sebagai susu peralihan, karena produksi air susu bertambah akan terjadi perubahan komposisi nutrisi di air susu.
Berdasarkan pengertian pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara kolostrum dan imunitas adalah bahwa kolostrum merupakan air susu yang mengandung Ig yang diproduksi induk pada 24 jam pertama setelah melahirkan, ditransfer ke anak melalui konsumsi, sehingga mempunyai fungsi untuk imunitas anak yang baru dilahirkan. Air susu dapat dikatakan kolostrum jangan melewati 24 jam, oleh karena itu jika di peternakan ingin menyimpan kolostrum untuk diberikan ke anak yang tidak mendapatkan air susu dari induknya di jam jam pertama kelahiran, sebaiknya menyimpan kolostrum dengan dilabeli dengan jam pengambilan air susu berdasarkan waktu melahirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H