Naskah pengabdian oleh Daisy Marthina Rosyanti, SE., MMÂ
Dewasa ini, pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi semua kalangan sehingga banyak pengelola sekolah mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di institusi mereka. Salah satu aspek krusial dalam meningkatkan kualitas pendidikan yaitu melalui pengelolaan sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah guru. Bak peribahasa "Guru adalah pelita yang menerangi jalan kegelapan"Â Guru memegang peran penting dalam proses pembelajaran karena melalui kompetensinya mereka berperan sebagai driving force atau penggerak utama dalam mentransfer ilmu dan membentuk karakter siswa. Seyogyanya, penyelenggaraan tata kelola manajemen guru yang baik dan efektif sangat diperlukan agar guru dapat menjalankan perannya secara optimal.
Pada, 6 November 2024 Dosen Jurusan Manajemen UPN Veteran Jawa Timur berkesempatan untuk melakukan pengabdian masyarakat yang dikemas melalui sharing knowledge antar guru, kepala sekolah, dan pengelola Pendidikan. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memperkuat kapasitas dan kualitas pengelolaan manajemen guru di YLPI Al-Falah yang berlokasi di wilayah Kec. Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Sebagaimana yang diketahui, YLPI Al-Falah merupakan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam yang menaungi sekolah KB, TK dan SD dengan kurikulum kolaboratif memadukan kurikulum MBKM, Edufarm dengan iklim inklusif.
Dalam pelaksanaannya, YLPI Al-Falah telah didukung  oleh guru-guru yang kompeten dibidangnya dan beberapa diantaranya memiliki peran ganda secara struktural yang mana hal ini cukup memiliki konsekuensi dalam praktik.  Menurut informasi dari kepala sekolah yang akrab disapa Ibu Ika Puspitasari, tantangan terbesar dalam proses pembelajaran sejatinya bukan berasal dari perbedaan personality  antar guru namun lebih menekankan pada niat dan motif guru dalam memaksimalkan peran dan kapasitasnya untuk mengembangkan potensi anak didik dan organisasi yang sering kali bersifat inconsistency. Berdasarkan bukti literatur, inconsistency peran dan nilai seorang guru dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan eksternal mencakup sejauh mana guru merasakan cognition of equity, banyak tidaknya pengalaman hingga rendahnya perceived organizational support yang dirasakan oleh guru (Chen dan Abdullah, 2023).
Pada praktiknya, pengelolaan yang baik tidak hanya mencakup aspek administratif tetapi juga bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga guru dapat senantiasa termotivasi mengembangkan profesionalitasnya dan mengembangkan keterampilannya seiring dengan kebutuhan siswa yang unik seiring dengan perkembangan zaman. Apalagi bukti survei survei lembaga riset asal Amerika Serikat RAND Corporation pada 2022 mengkungkap bahwa pekerjaan menjadi guru diklaim menjadi pekerjaan yang streessful.
Dengan demikian baik buruknya tata kelola manajemen organisasi akan sangat mempengaruhi performa guru sebagai fasilitator pendidikan. Karenya, penting bagi pengelola untuk memperhatikan aspek-aspek yang dapat mendukung pencapaian organisasi dengan memperhatikan program pengembangan keterampilan guru, distribusi beban kerja yang adil, menciptakan budaya organisasi yang harmonis, pengelolaan data dan informasi yang baik hingga pada aspek kesejahteraan guru.Â
Dengan demikian, program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan penuh semangat suka cita, memperkuat sinergi antara sesama pendidik untuk mendidik generasi bangsa yang berkualitas dan berbudi pekerti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H