Mohon tunggu...
Daim Matus Solakhiyah
Daim Matus Solakhiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Walisongo Semarang semester 7 (sedang mengikuti KKN)

Mahasiswi UIN Walisongo Semarang Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Racik dan Bagikan Minuman Tradisional untuk Masyarakat Desa Weding

23 Oktober 2020   23:30 Diperbarui: 23 Oktober 2020   23:54 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demak-Penanggulangan Covid-19 tidak mungkin hanya mengandalkan usaha yang dilakukan pemerintah. Segenap elemen masyarakat juga berkontribusi dan memberi solusi bersama untuk mencegah persebaran virus corona baru. Beragam inisiatif pun muncul agar tercegah dari virus corona.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang memiliki inisiatif penangkal virus corona. Selain menjaga pola hidup sehat, cara lain yaitu dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satunya dengan meminum minuman tradisional atau ramuan herbal yang dipercaya memiliki khasiat baik untuk kesehatan tubuh dan berguna selama ada pandemi virus corona.

Di Desa Weding Barat, RT/RW : 03/08, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo meracik dan membagikan minuman tradisional jamu kunyit asam gratis kepada masyarakat. Minuman tradisional ini diracik dari berbagai bahan-bahan alami. "Pembuatan jamu kunyit asam ini cukup mudah, bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah kunyit, jahe, gula merah/gula aren, asam jawa, air, garam dan gula pasir," tutur Daim, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang.

Jamu merupakan obat tradisional yang dibuat dari bahan rempah dan herbal yang memang memiliki khasiat untuk pengobatan. Begitu juga dengan jamu kunyit asam, berkhasiat meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh serta penangkal bakteri dan virus.

"Rutin mengkonsumsi jamu berkhasiat menyehatkan badan, tidak mengandung bahan pengawet dan kimia, serta aman untuk imunitas masyarakat dalam situasi pandemi seperti sekarang ini," terang Daim, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang.

Pembagian minuman tradisional yang berlangsung pada hari Jumat, 16 Oktober 2020 merupakan bentuk respon terkait dengan situasi terkini tentang isu virus corona (Covid-19).

Sistem pembagian minuman tradisional jamu kunyit asam ini dilakukan dengan berkeliling dari rumah ke rumah dan memberikan pack jamu yang sudah siap minum kepada warga setempat. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa teredukasi dan lebih sadar akan kesehatannya dengan memproduksi jamu sendiri dari bahan rempah-rempah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun