Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak Laki-laki dan Pemuda

15 Juni 2023   17:38 Diperbarui: 15 Juni 2023   17:46 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Bing Image Creator)

Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak Laki-laki dan Pemuda

Panduan bagi orang tua, pendidik, dan pembimbing untuk membantu anak laki-laki dan pemuda mengenali, mencegah, dan mengatasi kekerasan seksual.

"Doronglah anak Anda untuk mempercayai intuisinya. Penindasan seksual tidak boleh diabaikan karena hal ini mengirimkan pesan kepada para pelaku bahwa mereka dapat melanjutkan perilaku mereka tanpa konsekuensi."

Menurut penelitian, 16% pria akan mengalami kekerasan seksual pada usia delapan belas tahun. Laki-laki dapat dimanipulasi atau diancam untuk melakukan kekerasan seksual selain dikuasai secara fisik. Orang yang pernah mengalami kekerasan seksual lebih mungkin untuk putus sekolah, mencoba bunuh diri, dan menderita depresi atau gangguan stres pascatrauma (PTSD). Orang tua harus mendiskusikan pentingnya persetujuan seksual dan memperhatikan tanda-tanda peringatan dengan serius.

Mitos dan Konsekuensi

Pertama, ketahuilah bahwa pria juga mengalami pelecehan seksual---dan dengan konsekuensi yang nyata. Anak laki-laki Anda (dan mungkin bahkan Anda) mungkin mengejek ide bahwa dia bisa menjadi korban pelecehan seksual. Tapi kisah Beach bukanlah hal yang biasa. Sepenuhnya 11,3% pria mengatakan mereka dilecehkan secara seksual sebelum mereka berusia 18 tahun (https://evaw-global-database.unwomen.org/es/countries/asia/indonesia). Sekitar 5% sampai 6% pria akan mengalami pelecehan seksual selama kuliah. Dan ini hanya mereka yang bersedia mengakuinya.

Ini adalah mitos bahwa semua pria bisa melawan semua pria lain. Pria bisa dimanipulasi atau diancam ke dalam
situasi berbahaya yang tidak melibatkan perjuangan fisik tetapi tetap merupakan pemerkosaan. 

Inilah yang terjadi pada korban-korban ini:

- Orang-orang yang telah dilecehkan secara seksual lebih cenderung mencoba bunuh diri.

- Hampir sepertiga (31%) dari semua korban pemerkosaan mengembangkan PTSD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun